Lumajang: Alarm tanda bahaya Gunung Semeru terus berbunyi pada Sabtu, 11 Desember 2021. Tandanya, Semeru masih sangat berbahaya. Petugas pun harus menghalau sejumlah warga yang nekat mendekat ke lereng Semeru di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
“Alarm ini terus berbunyi. Ayo segera menjauh, tinggalkan tempat ini. Jangan berada di area ini,” teriak salah seorang petugas BPBD Jatim, di lokasi, Sabtu, 11 Desember 2021.
Masyarakat yang mendekati lereng Semeru kebanyakan usai memberikan bantuan. Mereka lantas mengabadikan Gunung Semeru dan foto bersama hingga swafoto di pinggir aliran lahar Semeru.
Baca: Kisah Warga Supiturang, Harta Benda Hilang Ditinggal Mengungsi
Sementara itu, peringatan dini bahaya Semeru atau early warning system yang ada di Stasiun Pemberitaan Banjir Dini Pos Siaga IV Semeru di Kampung Kamar A Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Malang, rusak dan tidak berfungsi.
Pos Pemberitaan Siaga IV itu diletakkan dirumah warga yang bernama Lailatul Hasanah, 25. Kata Lailatul, Pos Siaga IV sudah di pindah ke Gunung Sawur.
“Kami biasanya menerima sinyal dari Gunung Sawur jika ada tanda bahaya, baru kita bunyikan sirine. Ini ada menaranya. Tapi sudah rusak ini. Jadi kalau ada apa-apa kami tidak bisa membunyikan sirine lagi,” tuturnya.
Lumajang: Alarm tanda bahaya
Gunung Semeru terus berbunyi pada Sabtu, 11 Desember 2021. Tandanya, Semeru masih sangat berbahaya. Petugas pun harus menghalau sejumlah warga yang nekat mendekat ke lereng Semeru di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
“Alarm ini terus berbunyi. Ayo segera menjauh, tinggalkan tempat ini. Jangan berada di area ini,” teriak salah seorang petugas BPBD Jatim, di lokasi, Sabtu, 11 Desember 2021.
Masyarakat yang mendekati lereng Semeru kebanyakan usai memberikan bantuan. Mereka lantas mengabadikan Gunung Semeru dan foto bersama hingga swafoto di pinggir aliran lahar Semeru.
Baca: Kisah Warga Supiturang, Harta Benda Hilang Ditinggal Mengungsi
Sementara itu, peringatan dini bahaya Semeru atau
early warning system yang ada di Stasiun Pemberitaan Banjir Dini Pos Siaga IV Semeru di Kampung Kamar A Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Malang, rusak dan tidak berfungsi.
Pos Pemberitaan Siaga IV itu diletakkan dirumah warga yang bernama Lailatul Hasanah, 25. Kata Lailatul, Pos Siaga IV sudah di pindah ke Gunung Sawur.
“Kami biasanya menerima sinyal dari Gunung Sawur jika ada tanda bahaya, baru kita bunyikan sirine. Ini ada menaranya. Tapi sudah rusak ini. Jadi kalau ada apa-apa kami tidak bisa membunyikan sirine lagi,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)