Ngawi: Nasib tragis menimpa NE, 14. Sudah empat bulan siswi SMPN Ngawi ini enggan pergi ke sekolah usai menjadi korban perundungan.
NE mengaku trauma dan tak mau pergi ke sekolah lantaran khawatir mengalami kejadian yang sama. Saat ini NE menjalani perawatan di Puskesmas Ngrambe, Kabupaten Ngawi.
Sejak empat bulan terakhir siswi kelas 9 itu harus keluar masuk rumah sakit. Ia mengalami depresi setelah mendapat perundungan oleh teman-teman sekolahnya.
Menurut orang tua korban, tak hanya ejekan namun anaknya kerap mendapatkan kekerasan. Anaknya juga pernah disekap di kamar mandi sekolah oleh enam orang siswi temannya.
Baca juga: 7,5 Kg Sabu dan 50 Ribu Butir Ekstasi Disita dari Sebuah Rumah di Palembang
"Usai kejadian tersebut anaknya tak mau pergi ke sekolah lagi. Ia kerap mengalami sesak nafas dan sakit kepala hingga harus dibawa ke rumah sakit," kata ibu korban, Anik Sumarni, Senin, 14 Maret 2022.
Sementara itu, pihak sekolah mengaku sudah memanggil keenam siswi yang terlibat dalam perundungan, termasuk orang tuanya. Mereka sudah diminta untuk membuat surat pernyataan tidak akan mengulang perbuatan tersebut.
"Kami sudah panggil yang bersangkutan dan membuat surat pernyataan," kata Kepala Sekolah SMPN 3 Ngrambe, Eko Iswaji.
Hanya saja pihak korban tetap tidak terima atas perundungan yang dilakukan oleh ke enam siswi tersebut. Rencananya sepulang anaknya dari perawatan, orang tua korban akan melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Ngawi: Nasib tragis menimpa NE, 14. Sudah empat bulan siswi SMPN Ngawi ini enggan pergi ke sekolah usai menjadi korban
perundungan.
NE mengaku trauma dan tak mau pergi ke sekolah lantaran khawatir mengalami kejadian yang sama. Saat ini NE menjalani perawatan di Puskesmas Ngrambe, Kabupaten Ngawi.
Sejak empat bulan terakhir siswi kelas 9 itu harus keluar masuk rumah sakit. Ia mengalami depresi setelah mendapat perundungan oleh teman-teman sekolahnya.
Menurut orang tua korban, tak hanya ejekan namun anaknya kerap mendapatkan kekerasan. Anaknya juga pernah disekap di kamar mandi sekolah oleh enam orang siswi temannya.
Baca juga:
7,5 Kg Sabu dan 50 Ribu Butir Ekstasi Disita dari Sebuah Rumah di Palembang
"Usai kejadian tersebut anaknya tak mau pergi ke sekolah lagi. Ia kerap mengalami sesak nafas dan sakit kepala hingga harus dibawa ke rumah sakit," kata ibu korban, Anik Sumarni, Senin, 14 Maret 2022.
Sementara itu, pihak sekolah mengaku sudah memanggil keenam siswi yang terlibat dalam perundungan, termasuk orang tuanya. Mereka sudah diminta untuk membuat surat pernyataan tidak akan mengulang perbuatan tersebut.
"Kami sudah panggil yang bersangkutan dan membuat surat pernyataan," kata Kepala Sekolah SMPN 3 Ngrambe, Eko Iswaji.
Hanya saja pihak korban tetap tidak terima atas perundungan yang dilakukan oleh ke enam siswi tersebut. Rencananya sepulang anaknya dari perawatan, orang tua korban akan melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)