Lokasi longsor di Kelurahan Ciparigi, Kota Bogor yang menyebabkan salah satu warga tertimbun. (ANTARA/Shabrina Zakaria)
Lokasi longsor di Kelurahan Ciparigi, Kota Bogor yang menyebabkan salah satu warga tertimbun. (ANTARA/Shabrina Zakaria)

Longsor di Kota Bogor, 3 Warga Tertimbun

Antara • 25 Maret 2024 11:18
Bogor: Tim gabungan BPBD, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bogor, Tagana, PMI, serta TNI-Polri mengevakuasi tiga korban tertimbun longsor di Kelurahan Ciparigi dan Sempur, Kota Bogor, Jawa Barat.
 
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan daerah itu diguyur hujan lebat dengan intensitas 120 milimeter pada Minggu, 24 Maret 2024, sore hingga malam.
 
Ia menyebut kejadian ini merupakan fenomena pemanasan global yang menyebabkan beberapa hari terakhir terjadi cuaca panas yang luar biasa setelah diguyur hujan berhari-hari.

Setelah mengalami cuaca panas, pada Minggu sore ke malam, Kota Bogor dilanda hujan diiringi dengan angin. Hingga Senin dini hari, BPBD Kota Bogor mencatat data sementara ada 18 titik bencana di daerah itu.
 
“Ada banjir lintasan, tanah longsor, TPT yang roboh dan pohon tumbang. Salah satu yang menelan korban jiwa berlokasi di Lebak Kantin, Kelurahan Sempur. Sudah dilaksanakan proses pencarian dan evakuasi terhadap dua orang warga,” ujarnya.
 
Baca juga: Kerugian Akibat Banjir-Longsor di Pesisir Selatan Capai Rp1 Triliun

Dedie melihat langsung proses evakuasi di Kelurahan Sempur pada Senin dini hari. Selain melihat dan memastikan evakuasi dijalankan dengan optimal, ia juga sempat melakukan rapat kecil untuk pemetaan.
 
“Jadi kita lihat dulu situasi ya seperti apa sekarang, mungkin besok kita bisa melaksanakan proses penilaian untuk memastikan apa warga apakah aman atau memang harus dipindahkan,” ujarnya.
 
Sejauh ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sudah melakukan diskusi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dengan permasalahan yang terjadi akibat bencana alam.
 
Menurut dia, ke depan harus dilaksanakan sebuah program yang masif untuk pembersihan saluran-saluran air, drainase, termasuk kali dan sungai.
 
“Dan yang paling penting jangan lagi ada masyarakat yang buang sampah ke Sungai Walungan, ke kali, ke drainase supaya tidak terjadi hambatan,” ujarnya. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan