Solo: Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka segera mengeksekusi sejumlah program pembangunan menyusul dana hibah dari Uni Emirat Arab (UEA) yang sudah cair. Ia bakal memastikan pembangunan di sejumlah OPD (organisasi perangkat daerah) yang sebelumnya telah direncanakan dapat direalisasikan.
"Segera dieksekusi, pembangunan-pembangunan. Ada pembangunan fisik, pengentasan program stunting. Kalau sudah clear, segera dieksekusi pembangunan di tempat-tempat yang kita prioritaskan," ujarnya, di Solo, Jumat, 10 November 2023.
Namun, ia enggan menjawab dengan pasti apakah dana hibah tersebut nantinya termasuk untuk revitalisasi kawasan Sriwedari. Diketahui, sampai saat ini Sriwedari masih berstatus sengketa dengan ahli waris.
Salah satu pembangunan yang belum diselesaikan di kawasan tersebut, yaitu Masjid Sriwedari. Menurutnya, upaya untuk kejelasan status kawasan Sriwedari masih diusahakan Pemkot Solo.
"Biar statusnya kelas dulu nggih. Untuk pembangunan masjid saya kembalikan ke panitia nanti kalau statusnya sudah jelas. Untuk eksekusinya saya harus konsultasi dengan kejaksaan. Kita tidak mungkin melakukan hal-hal yang tidak sesuai aturan," tegasnya.
Sebelumnya, Gibran menerima dana hibah sebesar Rp 230 miliar dari Uni Emirat Arab (UEA). Rencananya, dana tersebut akan dibagikan ke sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Solo.
"Nilainya (hibah) 15 juta US dollar. Kalau dirupiahkan sekitar Rp 230 miliar. Kemarin yang saya baca dari proposalnya segitu, sesuai rinciannya," urai Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa, akhir Desember 2022 lalu.
Solo: Wali Kota Solo
Gibran Rakabuming Raka segera mengeksekusi sejumlah program pembangunan menyusul
dana hibah dari Uni Emirat Arab (UEA) yang sudah cair. Ia bakal memastikan pembangunan di sejumlah OPD (organisasi perangkat daerah) yang sebelumnya telah direncanakan dapat direalisasikan.
"Segera dieksekusi, pembangunan-pembangunan. Ada pembangunan fisik, pengentasan program stunting. Kalau sudah clear, segera dieksekusi pembangunan di tempat-tempat yang kita prioritaskan," ujarnya, di Solo, Jumat, 10 November 2023.
Namun, ia enggan menjawab dengan pasti apakah dana hibah tersebut nantinya termasuk untuk revitalisasi kawasan Sriwedari. Diketahui, sampai saat ini Sriwedari masih berstatus sengketa dengan ahli waris.
Salah satu pembangunan yang belum diselesaikan di kawasan tersebut, yaitu Masjid Sriwedari. Menurutnya, upaya untuk kejelasan status kawasan Sriwedari masih diusahakan Pemkot Solo.
"Biar statusnya kelas dulu
nggih. Untuk pembangunan masjid saya kembalikan ke panitia nanti kalau statusnya sudah jelas. Untuk eksekusinya saya harus konsultasi dengan kejaksaan. Kita tidak mungkin melakukan hal-hal yang tidak sesuai aturan," tegasnya.
Sebelumnya, Gibran menerima dana hibah sebesar Rp 230 miliar dari Uni Emirat Arab (UEA). Rencananya, dana tersebut akan dibagikan ke sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Solo.
"Nilainya (hibah) 15 juta US dollar. Kalau dirupiahkan sekitar Rp 230 miliar. Kemarin yang saya baca dari proposalnya segitu, sesuai rinciannya," urai Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa, akhir Desember 2022 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)