Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sepakat akan melanjutkan pembangunan Jalan Tol Dalam Kota Bandung (Bandung Intra Urban Toll Road/BIUTR).
Dilanjutkannya pembangunan tol yang hampir 17 tahun mangkrak ini diharapkan bisa mengatasi kemacetan di kawasan perkotaan Bandung.
Kabar dilanjutkannya pembangunan tol ini disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai bertemu dengan Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin.
“Untuk mengatasi kemacetan di Kota Bandung, kami sepakat untuk melanjutkan Bandung Intra Urban Tol Road,” kata Basuki, mengutip dari Antara, Kamis, 29 Februari 2024.
Basuki mengatakan, untuk membantu percepatan pembangunan jalan tol ini, Kementerian PUPR akan menerapkan skema kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Baca juga: Kenapa Tidak Semua Ruas Tol Ada Lampu Penerangan? Ini Alasannya
Bandung Intra Urban Tol Road rencananya akan dibangun sepanjang 20,6 km. Berdasarkan data dari Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, ada enam pekerjaan yang akan dilakukan terkait BIUTR.
Yaitu akses Pasteur-Pasupati (2,6 Km), Pasupati-Soekarno Hatta (12,3 Km), Soekarno Hatta-Gedebage (2 Km), dan flyover Gedebage-Interchange 149 (2,66 Km), flyover Kopo-Leuwi Panjang (1,3 Km) dan flyover Kiaracondong-Buah Batu (1,96 Km).
Selain Tol Dalam Kota Bandung, Kementerian PUPR juga berkomitmen untuk membantu percepatan pembangunan sejumlah infrastruktur di Jawa Barat seperti peningkatan jalan tambang di Parung Panjang, Bogor, pembangunan jalan Tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas), dan Inpres Jalan Daerah. PUPR memastikan akan ada peningkatan anggaran bagi perbaikan jalan provinsi, kabupaten kota di Jawa Barat.
"(Anggaran) akan jauh lebih besar dibanding Tahun 2023. Usulannya ada Rp1,2 triliun untuk perbaikan jalan inpres di Jawa Barat ini," lanjut dia.
Baca juga: Tarif Tol Jakarta-Cikampek dan MBZ akan Naik, Ini Rinciannya
Selain itu, ada juga inpres air minum dan pengelolaan air limbah yang menurut Basuki bisa dimanfaatkan Provinsi Jawa Barat.
Basuki merinci, saat ini ada lima kabupaten/kota di Jabar belum memasukkan programnya antara lain Kota Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Cirebon dan Sukabumi.
"Lima hal itu yang jadi fokus, untuk bisa kita kolaborasikan antara Pemerintah Pusat dan Jawa Barat. Ini kesempatan yang baik dengan adanya Pak Gubernur, Pak Bey ini," ucapnya.
Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (
PUPR) bersama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sepakat akan melanjutkan pembangunan
Jalan Tol Dalam Kota Bandung (Bandung Intra Urban Toll Road/BIUTR).
Dilanjutkannya pembangunan tol yang hampir 17 tahun mangkrak ini diharapkan bisa mengatasi kemacetan di kawasan perkotaan Bandung.
Kabar dilanjutkannya pembangunan tol ini disampaikan Menteri PUPR
Basuki Hadimuljono usai bertemu dengan Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin.
“Untuk mengatasi kemacetan di Kota Bandung, kami sepakat untuk melanjutkan Bandung Intra Urban Tol Road,” kata Basuki, mengutip dari Antara, Kamis, 29 Februari 2024.
Basuki mengatakan, untuk membantu percepatan pembangunan jalan tol ini, Kementerian PUPR akan menerapkan skema kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Bandung Intra Urban Tol Road rencananya akan dibangun sepanjang 20,6 km. Berdasarkan data dari Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, ada enam pekerjaan yang akan dilakukan terkait BIUTR.
Yaitu akses Pasteur-Pasupati (2,6 Km), Pasupati-Soekarno Hatta (12,3 Km), Soekarno Hatta-Gedebage (2 Km), dan flyover Gedebage-Interchange 149 (2,66 Km), flyover Kopo-Leuwi Panjang (1,3 Km) dan flyover Kiaracondong-Buah Batu (1,96 Km).
Selain Tol Dalam Kota
Bandung, Kementerian PUPR juga berkomitmen untuk membantu percepatan pembangunan sejumlah infrastruktur di Jawa Barat seperti peningkatan jalan tambang di Parung Panjang, Bogor, pembangunan jalan Tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas), dan Inpres Jalan Daerah. PUPR memastikan akan ada peningkatan anggaran bagi perbaikan jalan provinsi, kabupaten kota di Jawa Barat.
"(Anggaran) akan jauh lebih besar dibanding Tahun 2023. Usulannya ada Rp1,2 triliun untuk perbaikan jalan inpres di Jawa Barat ini," lanjut dia.
Selain itu, ada juga inpres air minum dan pengelolaan air limbah yang menurut Basuki bisa dimanfaatkan Provinsi Jawa Barat.
Basuki merinci, saat ini ada lima kabupaten/kota di Jabar belum memasukkan programnya antara lain Kota Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Cirebon dan Sukabumi.
"Lima hal itu yang jadi fokus, untuk bisa kita kolaborasikan antara Pemerintah Pusat dan Jawa Barat. Ini kesempatan yang baik dengan adanya Pak Gubernur, Pak Bey ini," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)