Tangerang: Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie meminta polemik tembok pembatas milik pengembang yang mengisolasi tiga kepala keluarga(KK) di Kampung Bulak, Kelurahan Serua, Ciputat diselesaikan. Kasus ini sudah lama berlangsung.
"Saya rasanya sudah pernah minta ke Satpol PP, Camat dan Lurah untuk turun, kemudian membuat langkah-langkah di lapangan seperti apa, saya belum cek lagi," ungkap Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie di DPRD Tangsel, Kamis 9 September 2021.
Dia mengakui, polemik pemagaran akses jalan tiga KK di wilayah perkampungan, sudah lama terjadi. Selanjutnya, dia juga akan menelusuri kembali terkait informasi permintaan uang agar akses jalan tersebut dibuka.
"Nah itu informasi baru nanti coba saya telusurin. Tapi artinya, kalau itu fasilitas umum ya jangan ditembok. Enggak wajar minta 25 juta, solusinya beli aja tanah dia," ucap Benyamin.
Baca: 3 KK di Ciputat Tangsel Terisolasi Pagar Perumahan
3 Kepala Keluarga (KK) di Kampung Bulak, RT6/09, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, terisolasi oleh pagar yang diduga milik Perumahan Bukit Nusa Indah. Pagar tembok sepanjang sekitar 25 meter dan tinggi sekitar 2 meter itu menutup akses jalan tiga rumah mereka.
Pujiono, 51, warga yang rumahnya terdampak mengaku tak bisa berbuat banyak atas pembangunan tembok yang menutup akses jalannya.
"Ketika tahu pengembang mau bangun, saya pikir tambah ramai, alhamdulillah. Pertama bangun nitip peralatan, material di sini. Setelah berjalan kami malah ditutup," kata Puji ditemui di rumahnya, Tangerang Selatan, Kamis, 9 September 2021.
*?Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat.
Tangerang: Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie meminta polemik tembok pembatas milik pengembang yang mengisolasi tiga kepala keluarga(KK) di Kampung Bulak, Kelurahan Serua, Ciputat diselesaikan. Kasus ini sudah lama berlangsung.
"Saya rasanya sudah pernah minta ke Satpol PP, Camat dan Lurah untuk turun, kemudian membuat langkah-langkah di lapangan seperti apa, saya belum cek lagi," ungkap Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie di DPRD Tangsel, Kamis 9 September 2021.
Dia mengakui, polemik pemagaran akses jalan tiga KK di wilayah perkampungan, sudah lama terjadi. Selanjutnya, dia juga akan menelusuri kembali terkait informasi permintaan uang agar akses jalan tersebut dibuka.
"Nah itu informasi baru nanti coba saya telusurin. Tapi artinya, kalau itu fasilitas umum ya jangan ditembok. Enggak wajar minta 25 juta, solusinya beli aja tanah dia," ucap Benyamin.
Baca: 3 KK di Ciputat Tangsel Terisolasi Pagar Perumahan
3 Kepala Keluarga (KK) di Kampung Bulak, RT6/09, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Tangerang Selatan, terisolasi oleh pagar yang diduga milik Perumahan Bukit Nusa Indah. Pagar tembok sepanjang sekitar 25 meter dan tinggi sekitar 2 meter itu menutup akses jalan tiga rumah mereka.
Pujiono, 51, warga yang rumahnya terdampak mengaku tak bisa berbuat banyak atas pembangunan tembok yang menutup akses jalannya.
"Ketika tahu pengembang mau bangun, saya pikir tambah ramai, alhamdulillah. Pertama bangun nitip peralatan, material di sini. Setelah berjalan kami malah ditutup," kata Puji ditemui di rumahnya, Tangerang Selatan, Kamis, 9 September 2021.
*?Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan. Salam hangat. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)