Tegal: Empat kepala desa (Kades) di Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, mengalami perbedaan hasil tes covid-19. Mereka pun meminta kejelasan pada puskesmas terkait.
Awalnya, mereka mendapat hasil positif covid-19 setelah menjalani swab antigen di puskesmas setempat. Namun, setelah melakukan swab ulang di sebuah klinik di Semarang, ternyata hasilnya negatif.
"Hasil swab ulang di Semarang semuanya negatif. Kami ada bukti laboratoriumnya. Kami sudah menanyakan ini ke Puskesmas Kambangan kenapa sampai begini," kata Kades Slarang Kidul, Sahyudin, Rabu, 22 Juni 2021.
Sahyudin yang dinyatakan positif covid-19 itu mendatangi Puskesmas Kambangan bersama sejumlah kades lainnya di wilayah Kecamatan Lebaksiu. Termasuk dengan tiga kades lainnya yang dinyatakan positif covid-19 oleh tim kesehatan Puskesmas Kambangan.
Adapun, tiga kades itu adalah Kades Kambangan, Kades Lebakgoah, dan Kades Balaradin. Klarifikasi ini dihadiri petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal dan Forkopimcam Lebaksiu.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kabupaten Tegal, dr Joko Wantoro, menjelaskan perbedaan hasil dinilai hal yang wajar secara teknis. Pasalnya, virus memiliki masa hidup di dalam tubuh dan cara tes juga bisa berbeda hasil.
"Jika ada perbedaan hasil, maka yang diambil yang positif untuk kehati-hatian. Yang positif seharusnya isoman (isolasi mandiri). Tapi, sudah ada yang menjalani dan sudah ada yang selesai," terang dia.
Dia mengaku tidak ada niat untuk memanipulasi data tes covid-19. Dinkes justru berupaya keras agar covid-19 bisa hilang dari Kabupaten Tegal.
Baca: Pemkot Bekasi Akan Evaluasi Ulang PTM di Ratusan Sekolah
Sementara itu, jumlah tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Tegal yang terpapar covid-19 hampir merata di setiap kecamatan. Namun, pelayanan tetap berjalan bagi masyarakat.
"Nakes di Puskesmas Kambangan juga ada (yang positif covid-19). Hampir tiap puskesmas ada. Yang positif melakukan isoman," beber Joko.
Tegal: Empat kepala desa (Kades) di Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, mengalami perbedaan hasil tes
covid-19. Mereka pun meminta kejelasan pada
puskesmas terkait.
Awalnya, mereka mendapat hasil positif covid-19 setelah menjalani swab antigen di puskesmas setempat. Namun, setelah melakukan swab ulang di sebuah klinik di Semarang, ternyata hasilnya negatif.
"Hasil swab ulang di Semarang semuanya negatif. Kami ada bukti laboratoriumnya. Kami sudah menanyakan ini ke Puskesmas Kambangan kenapa sampai begini," kata Kades Slarang Kidul, Sahyudin, Rabu, 22 Juni 2021.
Sahyudin yang dinyatakan positif covid-19 itu mendatangi Puskesmas Kambangan bersama sejumlah kades lainnya di wilayah Kecamatan Lebaksiu. Termasuk dengan tiga kades lainnya yang dinyatakan positif covid-19 oleh tim kesehatan Puskesmas Kambangan.
Adapun, tiga kades itu adalah Kades Kambangan, Kades Lebakgoah, dan Kades Balaradin. Klarifikasi ini dihadiri petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal dan Forkopimcam Lebaksiu.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kabupaten Tegal, dr Joko Wantoro, menjelaskan perbedaan hasil dinilai hal yang wajar secara teknis. Pasalnya, virus memiliki masa hidup di dalam tubuh dan cara tes juga bisa berbeda hasil.
"Jika ada perbedaan hasil, maka yang diambil yang positif untuk kehati-hatian. Yang positif seharusnya isoman (isolasi mandiri). Tapi, sudah ada yang menjalani dan sudah ada yang selesai," terang dia.
Dia mengaku tidak ada niat untuk memanipulasi data tes covid-19. Dinkes justru berupaya keras agar covid-19 bisa hilang dari Kabupaten Tegal.
Baca:
Pemkot Bekasi Akan Evaluasi Ulang PTM di Ratusan Sekolah
Sementara itu, jumlah tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Tegal yang terpapar covid-19 hampir merata di setiap kecamatan. Namun, pelayanan tetap berjalan bagi masyarakat.
"Nakes di Puskesmas Kambangan juga ada (yang positif covid-19). Hampir tiap puskesmas ada. Yang positif melakukan isoman," beber Joko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)