Ilustrasi--Petugas mengevakuasi warga yang terjebak banjir di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Senin (1/11/2021). (Foto: ANTARA/Muhammad Bagus K)
Ilustrasi--Petugas mengevakuasi warga yang terjebak banjir di Rangkasbitung, Lebak, Banten, Senin (1/11/2021). (Foto: ANTARA/Muhammad Bagus K)

13 Desa di Ketapang Kalbar Terendam Banjir

Media Indonesia.com • 02 November 2021 06:41
Jakarta: Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Minggu pagi, 31 Oktober 2021, menyebabkan meluapnya sungai Pawan di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
 
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan, meluapnya sungai Pawan berdampak terhadap 13 desa di 3 kecamatan di Kabupaten Ketapang.
 
Merujuk pada laporan Pusdalops BNPB Senin, 1 November 2021, dari tiga kecamatan tersebut terdapat 13 desa terdampak antara lain, Desa Simpang Tiga Semelangaan, Pangkalan Teluk, Sungai Kelik, Naga Tayap, dan Tanjung Medan yang terdapat di kecamatan Nanga Tayap.

Selanjutnya Desa Sandai Kiri, Istana, Jago Bersatu, Pantai Patah dan Muara Jejak yang berada di kecamatan Sandai. Kemudian Desa Ulak Medang, Mayak, dan Tanjung Pura di kecamatan Muara Pawan ikut terdampak.
 
"Banjir itu mengakibatkan 911 kepala keluarga atau sedikitnya 2.889 jiwa dan 911 unit rumah berdampak banjir dengan ketinggian sekitar 20 centimeter hingga 50 centimeter," sebutnya.
 
Baca juga: Akselerasi Vaksinasi di Medan Antisipasi Gelombang Ketiga Covid-19
 
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ketapang melaporkan kondisi terakhir pada Senin pukul 16.00 WIB, banjir di beberapa titik mulai surut dan petugas di lapangan terus mengupayakan percepatan penanganan dengan melakukan pengecekan ke rumah warga di lokasi terdampak.
 
"Petugas melakukan pendataan rumah dan fasilitas umum yang terdampak," jelasnya.
 
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan yang disertai petir atau kilat dan angin kencang berdurasi singkat. Sementara wilayah yang berpotensi terjadi hujan intensitas sedang hingga lebat pada Selasa, 2 November 2021, meliputi sebagian wilayah Kabupaten Ketapang, Bengkayang, Landak, Sanggau, Kayong Utara, Kapuas Hulu, dan Melawi.
 
Kemudian hujan yang disertai petir atau kilat dan angin kencang berdurasi singkat berpotensi terjadi pada Rabu, 3 November 2021 di sebagian wilayah Kabupaten Ketapang, Kota Singkawang, Kabupaten Mempawah, Sanggau, Kayong Utara, Kapuas Hulu, Sambas, Sintang, Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya.
 
Baca juga: 4 Perumahan di Jatiasih Bekasi Terendam Banjir
 
Analisis inaRISK juga menunjukan Kabupaten Ketapang memiliki potensi risiko banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau otoritas setempat dan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan serta kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi La Nina.
 
La Nina merupakan anomali iklim yang dapat memicu peningkatan curah hujan dan diprediksi terjadi pada Oktober 2021 hingga Februari 2022.
 
Dia juga meminta masyarakat mempersiapkan diri untuk evakuasi mandiri saat banjir melanda, antara lain memahami rute evakuasi dan daerah yang lebih aman dari banjir.
 
"Mewaspadai adanya saluran air, lubang, tempat-tempat lain yang tertutup genangan banjir dan menghindari tersengat listrik dengan mematikan sumber listrik yang ada," pungkasnya. (Ferdian Ananda)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan