Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengevakuasi warga yang terjebak banjir di Clumprit, Degayu, Pekalongan, Jawa Tengah. (ANTARA/Harviyan Perdana Putra)
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengevakuasi warga yang terjebak banjir di Clumprit, Degayu, Pekalongan, Jawa Tengah. (ANTARA/Harviyan Perdana Putra)

Banjir Rob Masih Tinggi, Warga Pekalongan Mulai Mengungsi

Media Indonesia.com • 16 November 2021 12:40
Pekalongan: Air laut pasang (rob) masih merendam Kota Pekalongan dan Demak, Jawa Tengah. Warga Pekalongan mulai mengungsi karena rumahnya tidak dapat ditempati dan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dihentikan sementara.
 
Melansir Media Indonesia, belasan warga Kelurahan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, terpaksa mengungsi di kantor kelurahan setempat. Akibat banjir rob itu ribuan rumah terendah banjir dan belasan rumah tidak dapat ditempati.
 
Ketinggian banjir rob di Pekalongan berkisar antara 30-75 sentimeter. "Kami terpaksa mengungsi di kantor kelurahan karena di dalam rumah banjir sudah diatas tempat tidur," kata Chasanah,39, warga Dusun Clumprit, Kelurahan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara.

Chasanah mengungkapkan sudah satu hari ia bersama belasan warga lainnya mengungsi. Warga juga sulit beraktivitas meskipun sebagian besar masih bertahan di rumah masing-masing.
 
Baca juga: Kabupaten Muba Nihil Kasus Covid-19
 
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiagaan BPBD Kota Pekalongan Dimas Arga Yuda mengatakan karena banjir rob masih tinggi dan belum ada tanda-tanda akan surut terpaksa belasan warga dievakuasi ke tempat lebih aman.
 
"Ada 16 warga kita ungsikan dan kemungkinan bisa bertambah," ujarnya.
 
Selain mengevakuasi belasan warga, Dimas mengungkapkan Pemerintah Kota Pekalongan melalui BPBD juga telah mendirikan tenda darurat dan dapur umum dan sekaligus mendistribusikan logistik ke warga. Banjir rob cukup menyulitkan warga beraktivitas, bahkan
beberapa sekolah terpaksa menghentikan PTM akibat jalan dan rumah terendam banjir hingga sulit dilalui.
 
Banjir air laut pasang atau rob juga masih merendam beberapa wilayah di Kabupaten Demak, bahkan tingginya curah hujan yang terjadi setiap hari membuat air sulit surut.
 
"Biasanya rob datang pagi siang sudah surut, tapi sekarang berhari-hari banjir tetap merendam," kata Dul Goni, 60, warga Gemulak, Kecamatan Sayung, Demak
 
Tidak hanya merendam sawah, tambak, kebun, dan perkampungan warga di Kecamatan Sayung, Karangtengah maupun Wedung, mantan Kepala Desa Loireng, Demak, Mathukin, 55, menyebut banjir rob juga merendam jalan perkampungan yang sudah ditinggikan satu meter dari sebelumnya. (Akhmad Safuan)

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan