Yogyakarta: Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat ada kenaikan tiga kali lipat pemakaian oksigen semenjak kasus covid-19 melonjak. Produsen yang ada di Jawa Tengah mengeklaim siap menjaga pasokan oksigen.
Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaning Astutie, mengatakan pasokan kebutuhan oksigen masih sesuai jadwal. Meskipun ada rekayasa skema pemasokan kebutuhan oksigen ke rumah sakit rujukan pasien covid-19.
"Bila bisa ditunda pengiriman di rumah sakit satu belok ke (rumah sakit) yang lebih urgent. Pemakaiannya meningkat tiga kali lipat," kata Pembajun di Yogyakarta, Jumat, 25 Juni 2021.
Baca: Jatim Tambah 1 Gedung Isolasi Mandiri
Kebutuhan oksigen di DIY dipasok produsen yang ada di wilayah Jawa Tengah. Sebab, tak ada ada produsen oksigen di DIY.
Direktur Operasional PT Samator Gas Industri dan Aneka Gas Industri, Budi Susanto, mengonfirmasi konsumsi oksigen di DIY meningkat tiga kali lipat. Sementara, kemampuan produksi di pabriknya sekitar 50 ribu meter kubik per hari.
"Konsumsi (oksigen) Jawa Tengan dan DIY 164 ribu meter kubik per hari. Yang pemakai (tabung oksigen) silinder baja itu saja ukuran 7 meter kubik," ungkap Budi.
Budi mengatakan konsumsi oksigen menurun sebelum pandemi pada Maret 2020 lalu, baik kebutuhan medis maupun industri. Namun konsumsi mulai meningkat pada Juli/Agustus 2020.
Ia mengatakan pihaknya sudah mengagendakan pengiriman oksigen dengan truk besar ke DIY. Sementara truk kecil akan melakukan distribusi ke pihak-pihak yang memerlukan oksigen.
"Ukuran tangki besar sekitar 17 ribu meter kubik. Rencana besok pagi dikirim pakai truk besar," bebernya.
Ia menambahkan periode lonjakan pemakaian oksigen juga terjadi pada Januari 2021. Ia menyebut lonjakan itu terjadi setelah libur akhir tahun dan tahun baru. Saat itu konsumsinya sekitar 125 ribu meter kubik.
"Mei lalu kebutuhan oksigen di Jawa Tengah sekitar 160 ribu meter kubik. Sebelum ada covid-19 sekitar 70 sampai 80 ribu meter kubik," ujarnya.
Yogyakarta: Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat ada kenaikan tiga kali lipat pemakaian oksigen semenjak kasus
covid-19 melonjak. Produsen yang ada di Jawa Tengah mengeklaim siap menjaga pasokan oksigen.
Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaning Astutie, mengatakan pasokan kebutuhan oksigen masih sesuai jadwal. Meskipun ada rekayasa skema pemasokan kebutuhan oksigen ke rumah sakit rujukan pasien covid-19.
"Bila bisa ditunda pengiriman di rumah sakit satu belok ke (rumah sakit) yang lebih urgent. Pemakaiannya meningkat tiga kali lipat," kata Pembajun di Yogyakarta, Jumat, 25 Juni 2021.
Baca:
Jatim Tambah 1 Gedung Isolasi Mandiri
Kebutuhan oksigen di DIY dipasok produsen yang ada di wilayah Jawa Tengah. Sebab, tak ada ada produsen oksigen di DIY.
Direktur Operasional PT Samator Gas Industri dan Aneka Gas Industri, Budi Susanto, mengonfirmasi konsumsi oksigen di DIY meningkat tiga kali lipat. Sementara, kemampuan produksi di pabriknya sekitar 50 ribu meter kubik per hari.
"Konsumsi (oksigen) Jawa Tengan dan DIY 164 ribu meter kubik per hari. Yang pemakai (tabung oksigen) silinder baja itu saja ukuran 7 meter kubik," ungkap Budi.
Budi mengatakan konsumsi oksigen menurun sebelum pandemi pada Maret 2020 lalu, baik kebutuhan medis maupun industri. Namun konsumsi mulai meningkat pada Juli/Agustus 2020.
Ia mengatakan pihaknya sudah mengagendakan pengiriman oksigen dengan truk besar ke DIY. Sementara truk kecil akan melakukan distribusi ke pihak-pihak yang memerlukan oksigen.
"Ukuran tangki besar sekitar 17 ribu meter kubik. Rencana besok pagi dikirim pakai truk besar," bebernya.
Ia menambahkan periode lonjakan pemakaian oksigen juga terjadi pada Januari 2021. Ia menyebut lonjakan itu terjadi setelah libur akhir tahun dan tahun baru. Saat itu konsumsinya sekitar 125 ribu meter kubik.
"Mei lalu kebutuhan oksigen di Jawa Tengah sekitar 160 ribu meter kubik. Sebelum ada covid-19 sekitar 70 sampai 80 ribu meter kubik," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)