Surabaya: Satgas Covid-19 Jawa Timur (Jatim) membuka satu lagi gedung di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, untuk tempat isolasi pasien terpapar covid-19 tanpa gejala. Gedung tambahan ini akan digunakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya secara bersama-sama.
"Pemprov (pemerintah provinsi) akan menaruh PMI (pekerja migran Indonesia) yang positif di Gedung E2," ujar Kepala Asrama Haji Surabaya, Sugianto, Kamis, 25 Juni 2021.
Sementara, Pemkot Surabaya juga bisa menggunakan gedung tersebut jika membutuhkan. Gedung E2 terdiri dari dua lantai dengan daya tampung 200-300 orang.
Beberapa hari sebelumnya, kata Sugianto, ada dua gedung yang diserahkan kepada Pemkot Surabaya, yaitu gedung E dan Hall E. Dia menambahkan, selama lima hari terakhir pasien covid-19 di Asrama Haji menunjukkan peningkatan.
"Hari ini saya catat lima hari terakhir trennya naik terus 353 sampai sekarang 513," tutur dia.
Tren kenaikan ini dinilai karena mulai terbangunnya kesadaran masyarakat akan pentingnya melakukan isolasi mandiri. "Saya amati masyarakat sudah mulai sadar kalau sakit tidak perlu menularkannya dan harus segera isolasi mandiri ke rumah sakit," jelas Sugianto.
Baca: Pasien Covid-19 Kota Tasikmalaya Jalani Perawatan Darurat dalam Ambulans
Untuk proses isolasi mandiri di Asrama Haji, pihaknya memastikan tidak dipungut biaya alias gratis. "Baik kamarnya maupun makan tiga kali sehari dan pelayanan dokter dan medis," terang Sugianto.
Warga yang akan isolasi mandiri di Asrama Haji cukup menunjukkan hasil swab PCR positif dan KTP. Warga luar Surabaya, kata Sugianto, juga bisa melakukan proses isolasi mandiri di sana.
Surabaya:
Satgas Covid-19 Jawa Timur (Jatim) membuka satu lagi gedung di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, untuk tempat
isolasi pasien terpapar covid-19 tanpa gejala. Gedung tambahan ini akan digunakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya secara bersama-sama.
"Pemprov (pemerintah provinsi) akan menaruh PMI (pekerja migran Indonesia) yang positif di Gedung E2," ujar Kepala Asrama Haji Surabaya, Sugianto, Kamis, 25 Juni 2021.
Sementara, Pemkot Surabaya juga bisa menggunakan gedung tersebut jika membutuhkan. Gedung E2 terdiri dari dua lantai dengan daya tampung 200-300 orang.
Beberapa hari sebelumnya, kata Sugianto, ada dua gedung yang diserahkan kepada Pemkot Surabaya, yaitu gedung E dan Hall E. Dia menambahkan, selama lima hari terakhir pasien covid-19 di Asrama Haji menunjukkan peningkatan.
"Hari ini saya catat lima hari terakhir trennya naik terus 353 sampai sekarang 513," tutur dia.
Tren kenaikan ini dinilai karena mulai terbangunnya kesadaran masyarakat akan pentingnya melakukan isolasi mandiri. "Saya amati masyarakat sudah mulai sadar kalau sakit tidak perlu menularkannya dan harus segera isolasi mandiri ke rumah sakit," jelas Sugianto.
Baca:
Pasien Covid-19 Kota Tasikmalaya Jalani Perawatan Darurat dalam Ambulans
Untuk proses isolasi mandiri di Asrama Haji, pihaknya memastikan tidak dipungut biaya alias gratis. "Baik kamarnya maupun makan tiga kali sehari dan pelayanan dokter dan medis," terang Sugianto.
Warga yang akan isolasi mandiri di Asrama Haji cukup menunjukkan hasil swab PCR positif dan KTP. Warga luar Surabaya, kata Sugianto, juga bisa melakukan proses isolasi mandiri di sana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SYN)
