Jakarta: Polda Jawa Timur masih mengusut kasus dugaan aksi teror berupa pelemparan petasan di rumah Bupati Kediri, Haryanti Sutrisno. Polisi sudah mengantongi hasil pengecekan rekaman kamera pengawas (CCTV) melalui digital forensik.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan hasil forensik itu sudah digunakan dalam proses penyelidikan. "Hasil CCTV melalui digital forensik secara teknis sudah diuji dan hasilnya untuk kepentingan penyidikan," kata Trunoyudo saat dikonfirmasi, Jakarta, Jumat (21/8/2020).
Secara paralel, polisi juga terus melakukan rangkaian pemeriksaan saksi. Saat ini tercatat sudah ada 11 orang yang dimintai keterangan dari kasus teror tersebut.
"Masih penyelidikan tersangka. Sejauh ini sudah 11 saksi yang diambil keterangannya," ucap Trunoyudo.
Baca: Rumah Bupati Kediri Dilempari Petasan, Ada Pesan Ancaman
Dari rekaman kamera pengawas (CCTV), tampak dua orang mencurigakan mendekati rumah Haryanti di Jalan Soekarno-Hatta, Kediri, pada Minggu, 16 Agustus pukul 03.30 WIB. Sebelum melancarkan aksinya, mereka sempat melihat situasi di sekitar. Lantas, salah seorang dari pelaku turun dari sepeda motor dan melemparkan petasan ke dalam rumah.
Terduga pelaku yang melemparkan petasan tampak berbadan gempal. Ia melemparkan petasan berjenis kembang api ke arah garasi. Sementara, satu pelaku lain yang berbadan kurus menunggu di atas motor Vario tanpa plat nomor polisi.
Usai melancarkan aksi, keduanya pergi ke arah barat. Di dalam garasi rumah Bupati Kediri ada sebanyak 10 kendaraan. Salah satunya rusak akibat ledakan dari petasan.
Jakarta: Polda Jawa Timur masih mengusut kasus dugaan aksi
teror berupa pelemparan petasan di rumah Bupati Kediri, Haryanti Sutrisno. Polisi sudah mengantongi hasil pengecekan rekaman kamera pengawas (CCTV) melalui digital forensik.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan hasil forensik itu sudah digunakan dalam proses penyelidikan. "Hasil CCTV melalui digital forensik secara teknis sudah diuji dan hasilnya untuk kepentingan penyidikan," kata Trunoyudo saat dikonfirmasi, Jakarta, Jumat (21/8/2020).
Secara paralel, polisi juga terus melakukan rangkaian pemeriksaan saksi. Saat ini tercatat sudah ada 11 orang yang dimintai keterangan dari kasus teror tersebut.
"Masih penyelidikan tersangka. Sejauh ini sudah 11 saksi yang diambil keterangannya," ucap Trunoyudo.
Baca:
Rumah Bupati Kediri Dilempari Petasan, Ada Pesan Ancaman
Dari rekaman kamera pengawas (CCTV), tampak dua orang mencurigakan mendekati rumah Haryanti di Jalan Soekarno-Hatta, Kediri, pada Minggu, 16 Agustus pukul 03.30 WIB. Sebelum melancarkan aksinya, mereka sempat melihat situasi di sekitar. Lantas, salah seorang dari pelaku turun dari sepeda motor dan melemparkan petasan ke dalam rumah.
Terduga pelaku yang melemparkan petasan tampak berbadan gempal. Ia melemparkan petasan berjenis kembang api ke arah garasi. Sementara, satu pelaku lain yang berbadan kurus menunggu di atas motor Vario tanpa plat nomor polisi.
Usai melancarkan aksi, keduanya pergi ke arah barat. Di dalam garasi rumah Bupati Kediri ada sebanyak 10 kendaraan. Salah satunya rusak akibat ledakan dari petasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)