Kediri: Aksi teror berupa lemparan petasan terjadi di rumah pribadi Bupati Kediri, Haryanti Sutrisno, Minggu dini hari, 16 Agustus 2020. Aksi teror ini terekam kamera pengawas (CCTV).
Dalam rekaman CCTV, aksi pelemparan petasan dilakukan oleh dua orang dan terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. Pelaku juga meninggalkan ancaman agar bupati dan keluarganya segera meninggalkan Kabupaten Kediri.
Tim Identifikasi Polres Kediri langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Pelemparan petasan oleh orang tak dikenal ini dilakukan ke arah garasi rumah yang berada persis di depan kantor Pemerintahan Kabupaten Kediri, Jalan Soekarno Hatta.
Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Gilang Akbar, mengatakan, dalam olah TKP ditemukan selongsong petasan sepanjang 80 sentimeter dan bubuk mesiu bekas ledakan. Akibat ledakan petasan, satu dari 10 kendaraan di dalam garasi mengalami lecet pada bagian depan.
Baca juga: 4.778 Narapidana di Kaltim dan Kaltara Dapat Remisi HUT RI
"Satu kendaraan di garasi lecet terkena lemparan, kita temukan juga ancaman yang dituliskan lewat karton, " ujarnya.
Dalam selongsong petasan berbahan karton, polisi menemukan tulisan yang ditinggalkan pelaku, yang menyebut bahwa Kediri milik salah satu organisasi keagamaan dan meminta bupati dan keluarga untuk meninggalkan Kediri disertai ancaman pembakaran. Diakhir pesan melalui tulisan berwarna merah itu, pelaku juga menuliskan NKRI harga mati.
Sementara itu Kasatpol PP Kabupaten Kediri, Agung Joko Retmono mengatakan sempat mendengar 10 kali ledakan. "Awalnya kami mengira korsleting listrik," ujarnya.
Berdasarkan rekaman CCTV, Agung menjelaskan pelaku dengan ciri ciri berbadan gempal melemparkan petasan berjenis kembang api ke arah garasi. Sementara satu pelaku berbadan kurus menunggu di atas motor vario tanpa pelat nomor polisi.
"Setelah melempar petasan, pelaku kemudian pergi ke arah barat," ucapnya.
Kasus teror masih ditangani Polres Kediri. Polisi telah membawa barang bukti dari lokasi dan memintai keterangan sejumlah saksi.
Kediri: Aksi teror berupa lemparan petasan terjadi di rumah pribadi Bupati Kediri, Haryanti Sutrisno, Minggu dini hari, 16 Agustus 2020. Aksi teror ini terekam kamera pengawas (CCTV).
Dalam rekaman CCTV, aksi pelemparan petasan dilakukan oleh dua orang dan terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. Pelaku juga meninggalkan ancaman agar bupati dan keluarganya segera meninggalkan Kabupaten Kediri.
Tim Identifikasi Polres Kediri langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Pelemparan petasan oleh orang tak dikenal ini dilakukan ke arah garasi rumah yang berada persis di depan kantor Pemerintahan Kabupaten Kediri, Jalan Soekarno Hatta.
Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Gilang Akbar, mengatakan, dalam olah TKP ditemukan selongsong petasan sepanjang 80 sentimeter dan bubuk mesiu bekas ledakan. Akibat ledakan petasan, satu dari 10 kendaraan di dalam garasi mengalami lecet pada bagian depan.
Baca juga:
4.778 Narapidana di Kaltim dan Kaltara Dapat Remisi HUT RI
"Satu kendaraan di garasi lecet terkena lemparan, kita temukan juga ancaman yang dituliskan lewat karton, " ujarnya.
Dalam selongsong petasan berbahan karton, polisi menemukan tulisan yang ditinggalkan pelaku, yang menyebut bahwa Kediri milik salah satu organisasi keagamaan dan meminta bupati dan keluarga untuk meninggalkan Kediri disertai ancaman pembakaran. Diakhir pesan melalui tulisan berwarna merah itu, pelaku juga menuliskan NKRI harga mati.
Sementara itu Kasatpol PP Kabupaten Kediri, Agung Joko Retmono mengatakan sempat mendengar 10 kali ledakan. "Awalnya kami mengira korsleting listrik," ujarnya.
Berdasarkan rekaman CCTV, Agung menjelaskan pelaku dengan ciri ciri berbadan gempal melemparkan petasan berjenis kembang api ke arah garasi. Sementara satu pelaku berbadan kurus menunggu di atas motor vario tanpa pelat nomor polisi.
"Setelah melempar petasan, pelaku kemudian pergi ke arah barat," ucapnya.
Kasus teror masih ditangani Polres Kediri. Polisi telah membawa barang bukti dari lokasi dan memintai keterangan sejumlah saksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)