Makassar: Polda Sulawesi Selatan terus mengembangkan pelayanan lalu lintas dengan Salah satunya menerapkan tilang elektronik di 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.
Kapolda Sulsel, Irjen Andi Rian R Djajadi, mengatakan pihaknya akan berkolaborasi dengan pemerintah daerah agar membantu mengembangkan program kepolisian berbasis digital tersebut.
"Ini penting mengingat implementasi teknologi ETLE selama ini telah meningkatkan kepatuhan masyarakat terkait penggunaan jalan," katanya, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, 23 Januari 2024.
Tidak hanya itu, kata Andi Rian, tilang elektronik juga bisa mengurangi risiko kecelakaan yang mengakibatkan fatalitas, serta mampu meningkatkan PAD atau pendapatan asli daerah melalui pajak kendaraan bermotor.
Direktur Direktorat Lalu Lintas Polda Sulawesi Selatan, Kombes I Made Agus Prasatya, mengatakan, saat ini tilang elektronik atau biasa disebut ETLE sudah digunakan di semua daerah di Sulawesi Selatan.
"24 kabupaten/kota diberlakukan ETLE, ini sekarang sudah berjalan," ungkapnya.
Menurutnya, Kota Makassar mendominasi pelanggaran lalu lintas lantaran merupakan wilayah yang paling luas dengan potensi pelanggaran lalu lintas terbanyak.
"Yang jelas Kota makassar paling banyak, paling luas wilayahnya, dan cakupannya. Setiap hari hampir 230 di capture pelanggaran (di Makassar)," terang dia.
Ia juga menjelaskan saat ini ETLE tidak hanya yang statis tapi juga menggunakan handphone. Khusus di Kota Makassar terdapat 24 titik ETLE statis, sedangkan di jajaran Polres sudah dilengkapi ETLE Mobile via ponsel untuk menangkap pelanggaran pelanggaran lalu Lintas kasat mata.
Pihaknya akan mengupayakan paling tidak di setiap Polres jajaran terpasang 5 titik ETLE statis, selain juga ETLE Mobile via ponsel setiap anggota Polantas untuk melakukan penindakan pelanggaran lalu lintas tanpa harus bersentuhan antara pelanggar dan petugas.
Makassar: Polda Sulawesi Selatan terus mengembangkan pelayanan lalu lintas dengan Salah satunya menerapkan tilang elektronik di
24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.
Kapolda Sulsel, Irjen Andi Rian R Djajadi, mengatakan pihaknya akan berkolaborasi dengan pemerintah daerah agar membantu mengembangkan program kepolisian berbasis digital tersebut.
"Ini penting mengingat implementasi teknologi ETLE selama ini telah meningkatkan kepatuhan masyarakat terkait penggunaan jalan," katanya, di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa, 23 Januari 2024.
Tidak hanya itu, kata Andi Rian, tilang elektronik juga bisa mengurangi risiko kecelakaan yang mengakibatkan fatalitas, serta mampu meningkatkan PAD atau pendapatan asli daerah melalui pajak kendaraan bermotor.
Direktur Direktorat Lalu Lintas Polda Sulawesi Selatan, Kombes I Made Agus Prasatya, mengatakan, saat ini tilang elektronik atau biasa disebut ETLE sudah digunakan di semua daerah di Sulawesi Selatan.
"24 kabupaten/kota diberlakukan ETLE, ini sekarang sudah berjalan," ungkapnya.
Menurutnya, Kota Makassar mendominasi pelanggaran lalu lintas lantaran merupakan wilayah yang paling luas dengan potensi pelanggaran lalu lintas terbanyak.
"Yang jelas Kota makassar paling banyak, paling luas wilayahnya, dan cakupannya. Setiap hari hampir 230 di
capture pelanggaran (di Makassar)," terang dia.
Ia juga menjelaskan
saat ini ETLE tidak hanya yang statis tapi juga menggunakan handphone. Khusus di Kota Makassar terdapat 24 titik ETLE statis, sedangkan di jajaran Polres sudah dilengkapi ETLE Mobile via ponsel untuk menangkap pelanggaran pelanggaran lalu Lintas kasat mata.
Pihaknya akan mengupayakan paling tidak di setiap Polres jajaran terpasang 5 titik ETLE statis, selain juga ETLE Mobile via ponsel setiap anggota Polantas untuk melakukan penindakan pelanggaran lalu lintas tanpa harus bersentuhan antara pelanggar dan petugas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
