Tangerang: Tim SAR gabungan masih berupaya mengevakuasi dua korban yang tertimbun material longsor underpass di Jalan Perimeter Selatan, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Evakuasi sudah berlangsung lebih dari tujuh jam.
Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya Muhammad Syaugi mengatakan, salah satu kendala yang dihadapi yakni kondisi tanah yang lembek dan becek. "Eskavator kita kesulitan untuk masuk," kata Syaugi dalam program Breaking News Metro TV, Senin malam, 5 Februari 2018.
Selain itu, material longsor berupa beton yang menimpa mobil berisi dua orang itu jadi kendala lain yang dihadapi tim gabungan. Berat beton ditaksir mencapai 20 ton.
"Peralatan kita belum bisa mengangkat sampai seberat itu. Kita masih berusaha keras," ucap Syaugi.
Syaugi memastikan, tim penyelamat gabungan tak berhenti berusaha mengevakuasi korban. Selain tim penyelamat, ambulan dan petugas medis juga sudah disiagakan di lokasi longsor.
Baca Juga: Satu Korban Longsor Underpass Bandara Bisa Berkomunikasi
Syaugi menyebut, salah satu korban yang tertimbun longsor sudah bisa dijangkau dan berkomunikasi dengan petugas. Namun, belum bisa dikeluarkan dari timbunan material longsor.
Satu korban yang bisa berkomunikasi dengan petugas juga sudah diberi infus dan air minum untuk menjaga kondisi tubuhnya. "Driver yang bisa diajak komunikasi, kondisinya shock dan lemas," ujarnya.
Hingga dini hari ini, petugas masih berupaya mengevakuasi kedua korban. Mereka yang tertimbun longsor besar kemungkinan masih hidup. Dua korban yang tertimbun material longsor yakni Dianti Dyah Ayu dan Muthmainah atau Ina. Keduanya diketahui sebagai pekerja di Garuda Maintenance Facility (GMF) Aeroasia Bandara Soetta.
Tangerang: Tim SAR gabungan masih berupaya mengevakuasi dua korban yang tertimbun material longsor underpass di Jalan Perimeter Selatan, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Evakuasi sudah berlangsung lebih dari tujuh jam.
Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya Muhammad Syaugi mengatakan, salah satu kendala yang dihadapi yakni kondisi tanah yang lembek dan becek. "Eskavator kita kesulitan untuk masuk," kata Syaugi dalam program Breaking News Metro TV, Senin malam, 5 Februari 2018.
Selain itu, material longsor berupa beton yang menimpa mobil berisi dua orang itu jadi kendala lain yang dihadapi tim gabungan. Berat beton ditaksir mencapai 20 ton.
"Peralatan kita belum bisa mengangkat sampai seberat itu. Kita masih berusaha keras," ucap Syaugi.
Syaugi memastikan, tim penyelamat gabungan tak berhenti berusaha mengevakuasi korban. Selain tim penyelamat, ambulan dan petugas medis juga sudah disiagakan di lokasi longsor.
Baca Juga: Satu Korban Longsor Underpass Bandara Bisa Berkomunikasi
Syaugi menyebut, salah satu korban yang tertimbun longsor sudah bisa dijangkau dan berkomunikasi dengan petugas. Namun, belum bisa dikeluarkan dari timbunan material longsor.
Satu korban yang bisa berkomunikasi dengan petugas juga sudah diberi infus dan air minum untuk menjaga kondisi tubuhnya. "Driver yang bisa diajak komunikasi, kondisinya shock dan lemas," ujarnya.
Hingga dini hari ini, petugas masih berupaya mengevakuasi kedua korban. Mereka yang tertimbun longsor besar kemungkinan masih hidup. Dua korban yang tertimbun material longsor yakni Dianti Dyah Ayu dan Muthmainah atau Ina. Keduanya diketahui sebagai pekerja di Garuda Maintenance Facility (GMF) Aeroasia Bandara Soetta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)