Ilustrasi layanan dokumen kependudukan di Kantor Dukcapil Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. ANTARA/ Nirkomala
Ilustrasi layanan dokumen kependudukan di Kantor Dukcapil Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. ANTARA/ Nirkomala

4.000 Pelajar Mataram Disasar Dapat Perekaman KTP Elektronik

Antara • 20 Juli 2022 16:55
Mataram: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menyasar sekitar 4.000 pelajar tingkat SMA/sederajat  berusia 16 tahun untuk perekaman kartu tanda penduduk (KTP) elektronik. Kegiatan tersebut dilakukan melalui program perekaman go to school.
 
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kota Mataram, H Amran M Amin, mengatakan sekitar 4.000 pelajar tersebut terdata akan menjadi pemilih pemula pada Pemilu 2024.
 
"Anak-anak yang berusia 16 tahun, kami berikan layanan perekaman KTP elektronik keliling melalui sekolah-sekolah. Kita ada jadwal layanan di setiap sekolah, hari ini ada di SMA 7, sebelumnya di SMA 5 dan 6 Mataram," kata Amran di Mataram, Rabu, 20 Juli 2022.
 
Baca: Wali Kota Bitung Berharap KTP Bisa DiManfaatkan untuk Pelayanan Kesehatan

Amran menjelaskan anak-anak usia 16 tahun yang sudah melakukan perekaman, akan diberikan KTP elektronik ketika genap berusia 17 tahun.

Layanan jemput bola perekaman KTP elektronik melalui sekolah-sekolah digencarkan untuk memudahkan pendataan serta mempercepat penerbitan KTP elektronik.
 
"Jika mereka kita layani perekaman langsung, tentu petugas dan peralatan kami tidak bisa memadai. Jadi sistem layanan keliling ini memudahkan kerja kita ke depan," jelas Amran.
 
Amran mengatakan siswa usia 16 tahun yang mendapatkan layanan perekaman KTP elektronik keliling tersebut khusus siswa yang berdomisili di Kota Mataram. Sedangkan siswa yang berasal dari luar Kota Mataram tapi sekolah di Mataram, tidak dijadikan sasaran kegiatan perekaman KTP elektronik.
 
Terkait dengan itulah, Dukcapil saat ini juga sedang menyiapkan program layanan perekaman bagi pelajar Kota Mataram yang sekolah di beberapa pondok pesantren di luar Mataram.
 
"Anak-anak kita banyak yang masuk pondok pesantren di Kapek dan Kediri Lombok Barat, dan kabupaten lainnya yang juga terdata menjadi sasaran perekaman KTP elektronik," ujarnya.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan