Garut: Puluhan santri Darul Arqam Muhammadiyah di Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, positif Covid-19. Kejadian ini tak lama setelah Pemerintah Kabupaten Garut menetapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2.
Puluhan santri itu kini menjalani rawat inap di ruang isolasi terpusat (isoter) berada di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) dan Islamic Center. Kepala Bidang Pengendalian Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Asep Surachman mengatakan total ada 73 santri yang menjalani isolasi.
"Kasus Covid-19 di Garut, sekarang ini kembali bertambah dari klaster pesantren dan tercatat ada 73 orang hingga mereka telah menjalani isolasi terpusat (Isoter) berada di Rusunawa dan Islamic Center. Akan tetapi, dalam kasus tersebut dipastikan jumlahnya akan semakin bertambah karena pasien yang terkonfirmasi positif itu paling banyak putra dan sebelumnya mereka menjalani isolasi mandiri," katanya, Rabu, 25 Agustus 2021.
Baca: PPKM Diperpanjang, Status Kota Malang Masih Level 4
Para santri tersebut bergejala ringa hanya hilang indera penciumannya. Namun, Wakil Satgas Covid-19 yang juga Kapolres Garut meminta seluruh santri untuk dimasukannya ke ruang isolasi terpusat untuk mengurangi penyebaran virus korona dan memutus mata rantai.
Klaster pesantren ini diketahui saat dilakukan testing terhadap 100 orang santri dan hasilnya ditemukandua orang positif hingga petugas kembali memeriksa 500 orang ditemukan 71 orang positif Covid-19 dan total keseluruhan menjadi 73 orang. Klaster ini diprediksi akan terus bertambah.
"Kami meminta Satgas Penanganan Covid-19 berada di tingkat kabupaten, kecamatan, desa dan sekolah supaya melakukan pemantauan selama proses karantina pesantren dan juga memastikannya agar di lingkungan pesantren tidak ada satupun orang yang positif Covid-19," ujarnya.
Garut: Puluhan santri Darul Arqam Muhammadiyah di Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, positif Covid-19. Kejadian ini tak lama setelah Pemerintah Kabupaten Garut menetapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2.
Puluhan santri itu kini menjalani rawat inap di ruang isolasi terpusat (isoter) berada di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) dan Islamic Center. Kepala Bidang Pengendalian Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Asep Surachman mengatakan total ada 73 santri yang menjalani isolasi.
"Kasus Covid-19 di Garut, sekarang ini kembali bertambah dari klaster pesantren dan tercatat ada 73 orang hingga mereka telah menjalani isolasi terpusat (Isoter) berada di Rusunawa dan Islamic Center. Akan tetapi, dalam kasus tersebut dipastikan jumlahnya akan semakin bertambah karena pasien yang terkonfirmasi positif itu paling banyak putra dan sebelumnya mereka menjalani isolasi mandiri," katanya, Rabu, 25 Agustus 2021.
Baca: PPKM Diperpanjang, Status Kota Malang Masih Level 4
Para santri tersebut bergejala ringa hanya hilang indera penciumannya. Namun, Wakil Satgas Covid-19 yang juga Kapolres Garut meminta seluruh santri untuk dimasukannya ke ruang isolasi terpusat untuk mengurangi penyebaran virus korona dan memutus mata rantai.
Klaster pesantren ini diketahui saat dilakukan
testing terhadap 100 orang santri dan hasilnya ditemukandua orang positif hingga petugas kembali memeriksa 500 orang ditemukan 71 orang positif Covid-19 dan total keseluruhan menjadi 73 orang. Klaster ini diprediksi akan terus bertambah.
"Kami meminta Satgas Penanganan Covid-19 berada di tingkat kabupaten, kecamatan, desa dan sekolah supaya melakukan pemantauan selama proses karantina pesantren dan juga memastikannya agar di lingkungan pesantren tidak ada satupun orang yang positif Covid-19," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)