Tangerang: Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (pemda) tidak menunggu pemerintah pusat memberikan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat. Ia mengimbau pihak swata lebih aktif dalam rangka budaya gotong royong.
"Sehingga pengusaha mengeluarkan CSR kemudian dibagikan ke masyarakat seperti non tunai dan bantuan masyarakat lain terpanggil baik individu baik yang lain," ujar Tito, Selasa, 27 Juli 2021.
Ia mencontohkan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang yang tak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional(APBN). Pemkot tersebut menggunakan anggaran daerah (APBD) untuk bansos dengan serapan50 persen dan menurunkan anggaran tidak terduga sebesar 40 persen.
"Ini cukup bagus karena bisa ada terobosan untuk pembagian bansos yang diberikan kepada masyarakat," tutur Tio.
Tito menjelaskan, realisasi APBD di Kota Tangerang sudah mencapai hampir 40 persen. Pendapatannya pun cukup bagus walaupun tertekan dengan kondisi krisis covid-19 karena masyarakat semua terkontraksi tapi masih mencapai 50 persen realisasinya.
"Kemudian anggaran pandemi juga sudah terealisasikan penggunaannya dan baik. Saya apresiasi sangat tinggi," tambah Tito.
Baca: Mendagri Minta Angka BOR di Kota Tangerang Turun Hingga 50%
Tito menambahkan dalam penanganan covid-19 ini, seluruh pemda selain memperkuat dari hulu dengan sinergi melibatkan non pemerintah dan fasilitas kesehatan walaupun sudah membaik, tidak boleh lengah dan harus konsistensi.
Terakhir, Tito meminta agar Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah turut mmeperhatikan masyarakat terdapat, terutama usaha kecil. "Yang penting masyarakat kita tenang, PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) berjalan baik, dan kasus menurun," harapnya.
Tangerang: Menteri Dalam Negeri (Mendagri)
Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (pemda) tidak menunggu pemerintah pusat memberikan bantuan sosial (
bansos) kepada masyarakat. Ia mengimbau pihak swata lebih aktif dalam rangka budaya gotong royong.
"Sehingga pengusaha mengeluarkan CSR kemudian dibagikan ke masyarakat seperti non tunai dan bantuan masyarakat lain terpanggil baik individu baik yang lain," ujar Tito, Selasa, 27 Juli 2021.
Ia mencontohkan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang yang tak hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional(APBN). Pemkot tersebut menggunakan anggaran daerah (APBD) untuk bansos dengan serapan50 persen dan menurunkan anggaran tidak terduga sebesar 40 persen.
"Ini cukup bagus karena bisa ada terobosan untuk pembagian bansos yang diberikan kepada masyarakat," tutur Tio.
Tito menjelaskan, realisasi APBD di Kota Tangerang sudah mencapai hampir 40 persen. Pendapatannya pun cukup bagus walaupun tertekan dengan kondisi krisis covid-19 karena masyarakat semua terkontraksi tapi masih mencapai 50 persen realisasinya.
"Kemudian anggaran pandemi juga sudah terealisasikan penggunaannya dan baik. Saya apresiasi sangat tinggi," tambah Tito.
Baca:
Mendagri Minta Angka BOR di Kota Tangerang Turun Hingga 50%
Tito menambahkan dalam penanganan covid-19 ini, seluruh pemda selain memperkuat dari hulu dengan sinergi melibatkan non pemerintah dan fasilitas kesehatan walaupun sudah membaik, tidak boleh lengah dan harus konsistensi.
Terakhir, Tito meminta agar Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah turut mmeperhatikan masyarakat terdapat, terutama usaha kecil. "Yang penting masyarakat kita tenang, PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) berjalan baik, dan kasus menurun," harapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)