Tangerang: Badan Tenaga Nuklir (Batan) mengklaim paparan radiasi di lahan kosong Perumahan Batan Indah, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan menurun hingga 90 persen. Paparan radiasi tersebut ditemukan pada akhir Januari 2020.
"Sudah 90 persen, tinggal kira-kira 10 persen lagi lah," ucap Kepala Hukum Humas dan Kerjasama Batan, Heru Umbara, di Perumahan Batan Indah, saat dikonfirmasi, Selasa, 18 Februari 2020.
Heru menjelaskan saat pertama kali ditemukan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), aktivitas paparan di lokasi hot spot tercatat mencapai 200 mikro sievert. "Angkanya tadi mencapai 7 microsievert, dari ratusan. Kan awalnya 200 microsievert," jelas Heru.
Heru menerangkan hingga siang ini sudah dua tim melakukan pengerukan material tanah terpapar. Dari 2 tim itu, sudah 57 drum bermuatan tanah dibawa ke Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) di Batan, Puspiptek.
"Kami sudah mengumpulkan 57 drum. Kelompok pertama tadi 31 drum, dan kelompok ke dua 26 drum. Alhamdulillah sudah dikirimkan ke PLTR untuk diproses lebih lanjut," ungkap Heru.
Dengan demikian, diharapkan proses pembersihan yang dilakukan bisa lebih cepat diselesaikan hingga sebelum 20 hari. "Mudah-mudahan seperti harapan kita semua," pungkas Heru.
Tangerang: Badan Tenaga Nuklir (Batan) mengklaim paparan
radiasi di lahan kosong Perumahan Batan Indah, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan menurun hingga 90 persen. Paparan radiasi tersebut ditemukan pada akhir Januari 2020.
"Sudah 90 persen, tinggal kira-kira 10 persen lagi lah," ucap Kepala Hukum Humas dan Kerjasama Batan, Heru Umbara, di Perumahan Batan Indah, saat dikonfirmasi, Selasa, 18 Februari 2020.
Heru menjelaskan saat pertama kali ditemukan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), aktivitas paparan di lokasi hot spot tercatat mencapai 200 mikro sievert. "Angkanya tadi mencapai 7 microsievert, dari ratusan. Kan awalnya 200 microsievert," jelas Heru.
Heru menerangkan hingga siang ini sudah dua tim melakukan pengerukan material tanah terpapar. Dari 2 tim itu, sudah 57 drum bermuatan tanah dibawa ke Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR) di Batan, Puspiptek.
"Kami sudah mengumpulkan 57 drum. Kelompok pertama tadi 31 drum, dan kelompok ke dua 26 drum. Alhamdulillah sudah dikirimkan ke PLTR untuk diproses lebih lanjut," ungkap Heru.
Dengan demikian, diharapkan proses pembersihan yang dilakukan bisa lebih cepat diselesaikan hingga sebelum 20 hari. "Mudah-mudahan seperti harapan kita semua," pungkas Heru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)