Surabaya: Puluhan siswa SMK jurusan tata busana di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, gotong royong memproduksi alat pelindung diri (APD) berupa baju hazmat. Sedikitnya lima SMK turut membantu menyediakan APD, yakni SMKN 2 Lamongan, SMKN Kalitengah, SMKN Sarirejo, SMKN Sambeng, dan SMK NU 2 Kedungpring.
Mengetahui hal ini, Khofifah mengapresiasi upaya sektor pendidikan dalam membantu penanganan virus korona (covid-19). Khofifah mengaku tidak mengkhawatirkan kualitas baju hazmat produksi pelajar SMK, lantaran pengawasan kualitas produk diawasi RS Dr Soetomo, Surabaya, Jatim.
Baca: SMK Didorong Produksi APD untuk Tenaga Medis
"Siswa SMK hanya tinggal menjahitkan saja, sementara bahan disediakan Pemprov Jatim dan sementara (baju hazmat) didedikasikan untuk RS Dokter Soetomo," jelas Khofifah, Kamis, 2 April 2020.
Khofifah menerangkan, kontribusi pelajar SMK di Lamongan sangat berarti. Terlebih jumlah APD sangat terbatas dan harus berbagi dengan provinsi lain.
"Sebelumnya ada SMA/SMK lain yang juga memproduksi hand sanitizer dan bilik screening untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Khofifah mengaku senang dan bangga dengan para pelajar yang turut membantu di tengah pandemi korona. Kebanggaan kontribusi pelajar SMK ini diunggah Khofifah di Instagram pribadi miliknya @khofifah.ip, dan mendulang respon positif netizen. (Reno Reksa)
Surabaya: Puluhan siswa SMK jurusan tata busana di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, gotong royong memproduksi alat pelindung diri (APD) berupa baju hazmat. Sedikitnya lima SMK turut membantu menyediakan APD, yakni SMKN 2 Lamongan, SMKN Kalitengah, SMKN Sarirejo, SMKN Sambeng, dan SMK NU 2 Kedungpring.
Mengetahui hal ini, Khofifah mengapresiasi upaya sektor pendidikan dalam membantu penanganan virus korona (covid-19). Khofifah mengaku tidak mengkhawatirkan kualitas baju hazmat produksi pelajar SMK, lantaran pengawasan kualitas produk diawasi RS Dr Soetomo, Surabaya, Jatim.
Baca: SMK Didorong Produksi APD untuk Tenaga Medis
"Siswa SMK hanya tinggal menjahitkan saja, sementara bahan disediakan Pemprov Jatim dan sementara (baju hazmat) didedikasikan untuk RS Dokter Soetomo," jelas Khofifah, Kamis, 2 April 2020.
Khofifah menerangkan, kontribusi pelajar SMK di Lamongan sangat berarti. Terlebih jumlah APD sangat terbatas dan harus berbagi dengan provinsi lain.
"Sebelumnya ada SMA/SMK lain yang juga memproduksi hand sanitizer dan bilik
screening untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Khofifah mengaku senang dan bangga dengan para pelajar yang turut membantu di tengah pandemi korona. Kebanggaan kontribusi pelajar SMK ini diunggah Khofifah di Instagram pribadi miliknya @khofifah.ip, dan mendulang respon positif netizen. (Reno Reksa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)