Lebak: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten mengimbau pelaku pelayaran agar meningkatkan kewaspadaan cuaca buruk yang melanda Perairan Selat Sunda bagian utara dan selatan.
"Kami berharap pelaku pelayaran dapat mematuhi peringatan imbauan itu guna mengurangi kecelakaan laut," kata Kepala Pelaksana BPBD Banten Nana Suryana, di Lebak, Selasa, 30 November 2021.
Menurutnya, peluang gelombang di Perairan Selat Sunda bagian selatan hingga ketinggian empat meter, bahkan sebuah kapal tongkang di Panimbang, Pandeglang, terdampar di tepi pantai. Namun, kejadian itu tidak menyebabkan korban jiwa.
"Pelayaran penyeberangan Merak-Bakauheni Lampung pun tetap waspada gelombang tinggi disertai angin kencang," ujar dia.
Baca juga: Warga Jateng Diminta Waspada Omicron Jelang Natal dan Tahun Baru
Begitu juga nelayan tradisional diminta dapat meningkatkan kewaspadaan cuaca buruk mulai Pantai Merak, Anyer, Labuhan, Panimbang, Sumur, Tanjung Panto, Binuangeun, Cihara, Panggarangan, Bayah, Pulomanuk, dan Sawarna.
"Cuaca buruk yang melanda Perairan Selat Sunda bagian utara dan selatan, kami menerima laporan seorang nelayan di Pandeglang meninggal akibat terseret ombak tinggi," ungkapnya.
Sementara itu, sejumlah nelayan tradisional di TPI Tanjung Panto Wanasalam Kabupaten Lebak mengatakan hingga kini mereka belum berani melaut karena cuaca buruk cukup membahayakan bagi keselamatan nelayan. Nelayan kini kebanyakan memperbaiki jaring tangkap selama tidak melaut.
"Kami sudah sepekan ini tidak melaut karena gelombang tinggi disertai angin kencang, " kata Yadi, 45, seorang nelayan TPI Tanjung Panto Kabupaten Lebak.
Lebak: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten mengimbau pelaku pelayaran agar meningkatkan kewaspadaan cuaca buruk yang melanda
Perairan Selat Sunda bagian utara dan selatan.
"Kami berharap pelaku pelayaran dapat mematuhi peringatan imbauan itu guna mengurangi kecelakaan laut," kata Kepala Pelaksana BPBD Banten Nana Suryana, di Lebak, Selasa, 30 November 2021.
Menurutnya, peluang gelombang di Perairan Selat Sunda bagian selatan hingga ketinggian empat meter, bahkan sebuah kapal tongkang di Panimbang, Pandeglang, terdampar di tepi pantai. Namun, kejadian itu tidak menyebabkan korban jiwa.
"Pelayaran penyeberangan Merak-Bakauheni Lampung pun tetap waspada gelombang tinggi disertai angin kencang," ujar dia.
Baca juga:
Warga Jateng Diminta Waspada Omicron Jelang Natal dan Tahun Baru
Begitu juga nelayan tradisional diminta dapat meningkatkan kewaspadaan cuaca buruk mulai Pantai Merak, Anyer, Labuhan, Panimbang, Sumur, Tanjung Panto, Binuangeun, Cihara, Panggarangan, Bayah, Pulomanuk, dan Sawarna.
"Cuaca buruk yang melanda Perairan Selat Sunda bagian utara dan selatan, kami menerima laporan seorang nelayan di Pandeglang meninggal akibat terseret ombak tinggi," ungkapnya.
Sementara itu, sejumlah nelayan tradisional di TPI Tanjung Panto Wanasalam Kabupaten Lebak mengatakan hingga kini mereka belum berani melaut karena cuaca buruk cukup membahayakan bagi keselamatan nelayan. Nelayan kini kebanyakan memperbaiki jaring tangkap selama tidak melaut.
"Kami sudah sepekan ini tidak melaut karena gelombang tinggi disertai angin kencang, " kata Yadi, 45, seorang nelayan TPI Tanjung Panto Kabupaten Lebak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)