Kualitas Udara Buruk Akibat Karhutla, Warga Sampit Diimbau Pakai Masker
Antara • 16 Agustus 2023 12:48
Kalteng: Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengimbau warga Sampit menggunakan masker untuk mencegah penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat asap kebakaran hutan lahan (karhutla) yang membuat kualitas udara menurun.
"Data ISPU (indeks standar pencemar udara) dari Dinas Lingkungan Hidup, kualitas udara saat ini masuk kategori tidak sehat. Tentu ini perlu disikapi dengan pencegahan, yaitu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah," kata Kepala Puskesmas Baamang I, Supriadi di Sampit, Rabu, 16 Agustus 2023.
Supriadi mengakui beberapa hari terakhir mulai terasa penurunan kualitas udara. Secara kasat mata, hal itu terlihat dari munculnya asap yang mengganggu jarak pandang serta bau asap yang cukup menyengat, khususnya saat pagi dan malam hari.
Kondisi ini diduga akibat kebakaran lahan yang mulai marak di sekitar Kota Sampit. Di beberapa lokasi, kebakaran lahan menimbulkan asap.
Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kasus ISPA meningkat saat musim kemarau seperti sekarang. Pemicunya adalah karhutla yang menimbulkan asap dan membuat kualitas udara menurun.
Selain itu, rawan terjadi peningkatan kasus diare. Hal itu dipicu mulai terbatasnya air bersih, karena beberapa lokasi sering dilanda kekeringan.
Untuk menyikapi kondisi ini, masyarakat diimbau untuk meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi serta istirahat yang cukup. Bagi yang beraktivitas di luar rumah, dianjurkan menggunakan masker, apalagi jika kualitas udara dinyatakan sedang tidak sehat atau malah masuk kategori berbahaya.
"Kalau demam dan pilek, segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan. Jangan ditunda-tunda. Biasanya dari tahun ke tahun saat kemarau sering terjadi lonjakan kasus, terutama ISPA. Makanya harus kita antisipasi bersama," kata Supriadi.
Kalteng: Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengimbau warga Sampit menggunakan masker untuk mencegah penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) akibat asap kebakaran hutan lahan (karhutla) yang membuat kualitas udara menurun.
"Data ISPU (indeks standar pencemar udara) dari Dinas Lingkungan Hidup, kualitas udara saat ini masuk kategori tidak sehat. Tentu ini perlu disikapi dengan pencegahan, yaitu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah," kata Kepala Puskesmas Baamang I, Supriadi di Sampit, Rabu, 16 Agustus 2023.
Supriadi mengakui beberapa hari terakhir mulai terasa penurunan kualitas udara. Secara kasat mata, hal itu terlihat dari munculnya asap yang mengganggu jarak pandang serta bau asap yang cukup menyengat, khususnya saat pagi dan malam hari.
Kondisi ini diduga akibat kebakaran lahan yang mulai marak di sekitar Kota Sampit. Di beberapa lokasi, kebakaran lahan menimbulkan asap.
Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kasus ISPA meningkat saat musim kemarau seperti sekarang. Pemicunya adalah karhutla yang menimbulkan asap dan membuat kualitas udara menurun.
Selain itu, rawan terjadi peningkatan kasus diare. Hal itu dipicu mulai terbatasnya air bersih, karena beberapa lokasi sering dilanda kekeringan.
Untuk menyikapi kondisi ini, masyarakat diimbau untuk meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi serta istirahat yang cukup. Bagi yang beraktivitas di luar rumah, dianjurkan menggunakan masker, apalagi jika kualitas udara dinyatakan sedang tidak sehat atau malah masuk kategori berbahaya.
"Kalau demam dan pilek, segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan. Jangan ditunda-tunda. Biasanya dari tahun ke tahun saat kemarau sering terjadi lonjakan kasus, terutama ISPA. Makanya harus kita antisipasi bersama," kata Supriadi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)