Lamongan: Belasan siswi SMPN 1 Sukodadi di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, dibotaki oleh gurunya hanya karena tidak mengenakan ciput atau dalaman jilbab. Aksi oknum guru Bahasa Inggris ini viral di media sosial, sehingga mendapatkan kecaman dari berbagai kalangan.
Aksi keterlaluan tersebut, terjadi pada Rabu, 23 Agustus 2023. Namun, kedua belah pihak telah melakukan mediasi dan sudah saling memaafkan.
Salsabila, salah satu siswi yang dibotaki oknum guru mengaku dirinya kena skorsing lantaran tidak memakai ciput jilbab. Salsabila mengaku sedih karena rambutnya botak.
"Dari kejadian ini, bisa mengambil hikmah agar kedepannya agar lebih disiplin dan mentaati peraturan sekolah," kata Salsabila, Selasa, 29 Agustus 2023.
Semetara itu, Kepala Sekolah SMPN 1 Sukodadi mengatakan usai kejadian ini dirinya sudah mempertemukan 19 siswi beserta wali murid dan juga oknum guru. Dari pertemuan itu, semua pihak menyadari dan saling memaafkan.
"Selain itu wali murid juga tidak mempersoalkan kejadian tersebut," ucapnya.
Meski sempat viral di media sosial namun kejadian belasan siswi dibotaki sudah diselesaikan secara kekeluargaan melalui mediasi, namun pihak sekolah berjanji akan melakukan evaluasi agar kejadian seperti itu tidak terulang kembali.
Lamongan: Belasan siswi SMPN 1 Sukodadi di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur,
dibotaki oleh gurunya hanya karena tidak mengenakan ciput atau dalaman jilbab. Aksi oknum guru Bahasa Inggris ini viral di
media sosial, sehingga mendapatkan kecaman dari berbagai kalangan.
Aksi keterlaluan tersebut, terjadi pada Rabu, 23 Agustus 2023. Namun, kedua belah pihak telah melakukan mediasi dan sudah saling memaafkan.
Salsabila, salah satu siswi yang dibotaki oknum guru mengaku dirinya kena skorsing lantaran tidak memakai ciput jilbab. Salsabila mengaku sedih karena rambutnya botak.
"Dari kejadian ini, bisa mengambil hikmah agar kedepannya agar lebih disiplin dan mentaati peraturan sekolah," kata Salsabila, Selasa, 29 Agustus 2023.
Semetara itu, Kepala Sekolah SMPN 1 Sukodadi mengatakan usai kejadian ini dirinya sudah mempertemukan 19 siswi beserta wali murid dan juga oknum guru. Dari pertemuan itu, semua pihak menyadari dan saling memaafkan.
"Selain itu wali murid juga tidak mempersoalkan kejadian tersebut," ucapnya.
Meski sempat viral di media sosial namun kejadian belasan siswi dibotaki sudah diselesaikan secara kekeluargaan melalui mediasi, namun pihak sekolah berjanji akan melakukan evaluasi agar kejadian seperti itu tidak terulang kembali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)