Jakarta: Pesawat milik maskapai Susi Air dibakar di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua mengeklaim berada di balik aksi itu.
Panglima Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM), Ndugama Bridgen Egianus Kogoya (EK), menyatakan sebagai pelakunya. Dia juga menyatakan telah menyandera pilot pesawat bernama Kapten Philips.
Pengamat terorisme Susaningtyas Kertopati menyatakan apa yang dilakukan EK ini bagian dari pernyataan perang. Perang menolak semua pembangunan di Papua, termasuk pemekaran daerah otonomi baru (DOB) dan penambahan komando distrik militer (kodim) di sana.
"Paling tepat EK ditangkap hidup-hidup agar bisa diketahui jaringan yang dimilikinya. Termasuk jaringan yang berasal dari luar negeri," kata Susaningtyas melalui keterangan tertulis, Rabu, 8 Februari 2023.
Lakukan 4 hal ini
Agar Hal ini tak terulang lagi, dia menyarankan sejumlah hal. Pertama, harus segera dilakukan operasi gabungan antara TNI dan Polri. Pasukan gabungan ini harus terintegrasi dan informatif satu sama lain.
Kedua, Susaningtyas menyarankan agar bandara-bandara perintis yang ada di pegunungan Papua ditutup sementara. Terutama di daerah pegunungan yang dekat dengan markas KKB.
"Bangun hanya satu bandara yang lebih besar dan kuat. Jadikan sebagai pengkalan perlawanan dan pusat logistik TNI/Polri. Agar sulit dikuasai lawan," kata dia.
Ketiga, bangun terus dialog dengan tokoh-tokoh Papua yang anti-NKRI. Hal ini dilakukan untuk mengetahui keinginan mereka. Termasuk, untuk mengetahui apa pendapat terkait pemekaran DOB.
Keempat, bangun dialog dengan tokoh-tokoh Papua yang pro-NKRI. Meliputi, dialog dengan kelompok adat, kelompok agama, tokoh pemuda, hingga tokoh agama.
Baca: Pembakaran Susi Air, Pemerintah Diminta Evaluasi Pendekatan Keamanan Papua
Kronologi pembakaran Susi Air
Pembakaran pesawat Susi Air bernomor penerbangan SI 9368 terjadi pada Selasa, 7 Februari 2023. Pesawat dipiloti Kapten Philips M yang berkebangsaan Selandia Baru.
Pesawat ini membawa lima penumpang, termasuk seorang bayi. Pesawat jenis Pilatus Porter ini terbang dari Timika pukul 05.33 WIT dan dijadwalkan tiba ke Bandara Moses Kilangin Timika pukul 07.40 WIT.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri, dilansir dari Antara, mengatakan pesawat terbakar di ujung lapangan terbang Paro. Adapun nama lima penumpang yang ada di Susi Air itu adalah Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan Wetina W.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jakarta: Pesawat milik maskapai
Susi Air dibakar di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Kelompok kriminal bersenjata
(KKB) Papua mengeklaim berada di balik aksi itu.
Panglima Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM), Ndugama Bridgen Egianus Kogoya (EK), menyatakan sebagai pelakunya. Dia juga menyatakan telah menyandera pilot pesawat bernama Kapten Philips.
Pengamat terorisme Susaningtyas Kertopati menyatakan apa yang dilakukan EK ini bagian dari pernyataan perang. Perang menolak semua pembangunan di Papua, termasuk pemekaran daerah otonomi baru (DOB) dan penambahan komando distrik militer (kodim) di sana.
"Paling tepat EK ditangkap hidup-hidup agar bisa diketahui jaringan yang dimilikinya. Termasuk jaringan yang berasal dari luar negeri," kata Susaningtyas melalui keterangan tertulis, Rabu, 8 Februari 2023.
Lakukan 4 hal ini
Agar Hal ini tak terulang lagi, dia menyarankan sejumlah hal.
Pertama, harus segera dilakukan operasi gabungan antara TNI dan Polri. Pasukan gabungan ini harus terintegrasi dan informatif satu sama lain.
Kedua, Susaningtyas menyarankan agar bandara-bandara perintis yang ada di pegunungan Papua ditutup sementara. Terutama di daerah pegunungan yang dekat dengan markas KKB.
"Bangun hanya satu bandara yang lebih besar dan kuat. Jadikan sebagai pengkalan perlawanan dan pusat logistik TNI/Polri. Agar sulit dikuasai lawan," kata dia.
Ketiga, bangun terus dialog dengan tokoh-tokoh Papua yang anti-NKRI. Hal ini dilakukan untuk mengetahui keinginan mereka. Termasuk, untuk mengetahui apa pendapat terkait pemekaran DOB.
Keempat, bangun dialog dengan tokoh-tokoh Papua yang pro-NKRI. Meliputi, dialog dengan kelompok adat, kelompok agama, tokoh pemuda, hingga tokoh agama.
Baca: Pembakaran Susi Air, Pemerintah Diminta Evaluasi Pendekatan Keamanan Papua
Kronologi pembakaran Susi Air
Pembakaran pesawat Susi Air bernomor penerbangan SI 9368 terjadi pada Selasa, 7 Februari 2023. Pesawat dipiloti Kapten Philips M yang berkebangsaan Selandia Baru.
Pesawat ini membawa lima penumpang, termasuk seorang bayi. Pesawat jenis Pilatus Porter ini terbang dari Timika pukul 05.33 WIT dan dijadwalkan tiba ke Bandara Moses Kilangin Timika pukul 07.40 WIT.
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri, dilansir dari
Antara, mengatakan pesawat terbakar di ujung lapangan terbang Paro. Adapun nama lima penumpang yang ada di Susi Air itu adalah Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Pelenus Gwijangge, Meita Gwijangge, dan Wetina W.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)