Ola Andriani, 53, dan Muhamad Ikbal Hiya, 50, orang tua MIH, remaja yang tewas dikeroyok di jalan Pamulang II, Tangerang Selatan. Foto: Medcom/Farhan
Ola Andriani, 53, dan Muhamad Ikbal Hiya, 50, orang tua MIH, remaja yang tewas dikeroyok di jalan Pamulang II, Tangerang Selatan. Foto: Medcom/Farhan

Anak Tewas Dikeroyok, Ayah Korban: Jangan Ada Lagi

Farhan Dwitama • 26 Juli 2022 15:37
Tangerang: Kesedihan mendalam masih menyelimuti keluarga Muhamad Ikbal Hiya, 50, dan Ola Andriani, 53, orang tua MIH, 18, remaja yang tewas penuh luka sabetan senjata tajam dan benda tumpul oleh kelompok remaja tidak dikenal, di Jalan Pamulang II, Benda-Baru, Tangerang Selatan, Minggu dini hari, 24 Juli 2022. 
 
Ikbal, ayah MIH, yang sehari-hari berprofesi sebagai pengemudi ojek daring mengaku tidak bertemu anaknya sejak Sabtu hingga Minggu dini hari. Dia baru melihat anaknya terbujur kaku di ruang pemulasaraan jenazah RSU Tangsel, Minggu, sekitar pukul 04.00 WIB. 
 
"Hari itu benar-benar saya enggak melihat dia. Dari saya berangkat ngojek sampai saya pulang tengah malam," jelas Muhamad Ikbal, ayah MIH, ditemui di rumahnya, Selasa, 26 Juli 2022.

Menurut Ikbal, MIH, sengaja diberi kebebasan di setiap Minggu malam, untuk berkumpul dengan teman-teman di kompleks perumahan yang dia huni di kawasan Benda-Baru, Pamulang itu.
 
Baca juga: Anaknya Tewas Dikeroyok di Pamulang, Orang Tua Berharap Pelaku Tobat

"Biasa kalau malam Minggu dia pulang sampai jam 12 malam, atau sebelum subuh. Itu paling nongkrong di rumah-rumah anak sini, teman kompleks," katanya. 
 
Sebenarnya, terang Ikbal, almarhum sempat pulang ke rumah sekitar pukul 00.00 untuk mengambil ponsel di rumah kawan korban. 
 
"Pada saat kejadian dia sempat pulang ke rumah. Ditanya ibunya, kok pergi lagi, aku ambil HP di rumah teman aku. Dan sekitar jam 03.30 WIB polisi datang ke rumah mengabarkan MIH ada di rumah sakit. Kata Polisi yang datang, nanti tanya dokter. Tiba di Rumah Sakit anak saya sudah meninggal. Ramai banget di situ, ada teman-temannya," jelas dia. 
 
Ikbal mengaku ikhlas atas kematian MIH. Dia berharap tidak ada lagi aksi kekerasan dan tawuran oleh anak-anak.
 
"Saya yakin anak saya anak baik, meninggalnya bagus, yang datang ngelayat, sampai ke pemakaman itu penuh. Kejadian ini jadi harapan buat saya agar kekerasan dan aksi-aksi tawuran itu enggak akan ada lagi, sudah ini yang terakhir jadi pelajaran buat semua," ungkap dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan