Yogyakarta: PT KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta melakukan pemantauan jalur kereta api menyusul ancaman bencana hidrometeorologi. Pengecekan jalur tersebut dilakukan secara berlapis.
"Manajemen Daop 6 aktif melaksanakan pengecekan lintas dengan berbagai metode. Mulai dari berjalan kaki dari satu stasiun ke stasiun lainnya sampai dengan menggunakan kereta pemeriksaan khusus yang disebut dresin," kata Manajer Humas KAI Daop 6, Franoto Wibowo di Yogyakarta, Jumat, 21 Oktober 2002.
Ada sejumlah titik berisiko, yakni petak jalan antara stasiun Goprak-Gundih, petak jalan antara stasiun Goprak-Sumberlawang, dan petak jalan antara stasiun Sumberlawang-Kaliyoso. Ia mengatakan tiga titik itu disiagakan petugas selama 24 jam.
"Pengecekan kondisi lintas secara berkala menjadi upaya berkesinambungan untuk mengetahui berbagai risiko yang berkaitan dengan keselamatan perjalanan kereta api," ujarnya.
Menurut dia, jajaran manajemen juga memastikan kesiapan SDM, kondisi sarana-prasarana, dan berbagai aspek yang berkaitan dengan keselamatan perjalanan kereta api. Selain itu, pihaknya juga menyiagakan alat material untuk siaga di beberapa stasiun.
"Seperti di Stasiun Wates, Stasiun Patukan, dan Stasiun Purwosari," katanya.
Menurut Franoto, alat-alat itu dipersiapkan untuk penanganan darurat berbagai kondisi yang perlu segera diatasi. Ia menyebut terdapat juga pemantauan ekstra jika kondisi hujan intensitasnya tinggi dan lama.
"Selain pemeriksaan oleh manajemen secara rutin, setiap hari ada petugas pemeriksa jalan yang bertugas memeriksa dan mengecek kondisi jalur kereta api. Perjalanan kereta api selalu dipantau di Pusat Pengendalian Operasi yang aktif selama 24 jam memonitor semua aspek operasional perjalanan kereta api," ungkap dia.
Yogyakarta: PT KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta melakukan pemantauan jalur kereta api menyusul ancaman
bencana hidrometeorologi. Pengecekan jalur tersebut dilakukan secara berlapis.
"Manajemen Daop 6 aktif melaksanakan pengecekan lintas dengan berbagai metode. Mulai dari berjalan kaki dari satu stasiun ke stasiun lainnya sampai dengan menggunakan kereta pemeriksaan khusus yang disebut dresin," kata Manajer Humas KAI Daop 6, Franoto Wibowo di Yogyakarta, Jumat, 21 Oktober 2002.
Ada sejumlah titik berisiko, yakni petak jalan antara stasiun Goprak-Gundih, petak jalan antara stasiun Goprak-Sumberlawang, dan petak jalan antara stasiun Sumberlawang-Kaliyoso. Ia mengatakan tiga titik itu disiagakan
petugas selama 24 jam.
"Pengecekan kondisi lintas secara berkala menjadi upaya berkesinambungan untuk mengetahui berbagai risiko yang berkaitan dengan keselamatan perjalanan kereta api," ujarnya.
Menurut dia, jajaran manajemen juga memastikan kesiapan SDM, kondisi sarana-prasarana, dan berbagai aspek yang berkaitan dengan keselamatan perjalanan kereta api. Selain itu, pihaknya juga menyiagakan alat material untuk siaga di beberapa stasiun.
"Seperti di Stasiun Wates, Stasiun Patukan, dan Stasiun Purwosari," katanya.
Menurut Franoto, alat-alat itu dipersiapkan untuk penanganan darurat berbagai kondisi yang perlu segera diatasi. Ia menyebut terdapat juga
pemantauan ekstra jika kondisi hujan intensitasnya tinggi dan lama.
"Selain pemeriksaan oleh manajemen secara rutin, setiap hari ada petugas pemeriksa jalan yang bertugas memeriksa dan mengecek kondisi jalur kereta api. Perjalanan kereta api selalu dipantau di Pusat Pengendalian Operasi yang aktif selama 24 jam memonitor semua aspek operasional perjalanan kereta api," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)