Badung: Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, menargetkan angka kemiskinan ekstrem turun menjadi nol persen pada 2023. Sesuai Badan Pusat Statistik (BPS) Badung, angka kemiskinan ekstrem di Badung sebanyak 310 orang atau 0,04 persen.
"Setelah kami melakukan koordinasi dengan para pemangku kepentingan, khususnya TKPK juga dengan Forum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP), untuk keluarga miskin ekstrem optimis terselesaikan di tahun 2023, sehingga kemiskinan ekstrem di Badung menjadi nol," ujar Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa selaku Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Badung saat memimpin rapat koordinasi membahas mengenai percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Badung di Rumah Jabatan Wakil Bupati, Rabu, 28 September 2022.
Program itu sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
"Dan arahan Presiden untuk Indonesia bisa menekan angka kemiskinan ekstrem mendekati nol persen pada tahun 2024," ucapnya.
Suiasa menyebutkan kemiskinan ekstrem didefinisikan sebagai kondisi di mana kesejahteraan masyarakat berada di bawah garis kemiskinan ekstrem, dengan pendapatan per kapita per hari Rp 11.941 atau Rp 358.233 per kapita per bulan.
Suiasa menyatakan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem ini, yaitu dengan pola penganggaran dari empat sumber anggaran yaitu alokasi dari dana pusat, dana APBD, dana desa dan dari Forum TJSP.
"Di desa kita diwajibkan penganggarannya minimal 30 persen untuk program pengentasan kemiskinan di desa. Kita juga kolaborasi dengan pihak swasta, Forum TJSP yang sekarang sudah berbadan hukum berupa yayasan," ungkapnya.
Selain itu, kata dia, mewajibkan semua OPD membuat program penanganan kemiskinan dalam pelaksanaannya agar berkorelasi langsung dengan penanganan stunting. Suiasa menekankan tidak hanya memfokuskan pengentasan kemiskinan ekstrem, sampai anggaran APBD 2024 juga akan meminimalisasi keluarga miskin yang masih tersisa dengan target penurunan kemiskinan di Badung mendekati nol persen.
"Sekarang ini yang masuk data penduduk miskin di Badung di angka 2,62 persen. Ini yang akan menjadi sasaran kita di anggaran 2023 dan 2024, sehingga dapat ditekan menjadi nol koma," ujarnya.
Badung: Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, menargetkan angka
kemiskinan ekstrem turun menjadi nol persen pada 2023. Sesuai Badan Pusat Statistik (BPS) Badung, angka
kemiskinan ekstrem di Badung sebanyak 310 orang atau 0,04 persen.
"Setelah kami melakukan koordinasi dengan para pemangku kepentingan, khususnya TKPK juga dengan Forum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP), untuk keluarga miskin ekstrem optimis terselesaikan di tahun 2023, sehingga kemiskinan ekstrem di Badung menjadi nol," ujar Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa selaku Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Badung saat memimpin rapat koordinasi membahas mengenai percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Badung di Rumah Jabatan Wakil Bupati, Rabu, 28 September 2022.
Program itu sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
"Dan arahan Presiden untuk Indonesia bisa menekan angka kemiskinan ekstrem mendekati nol persen pada tahun 2024," ucapnya.
Suiasa menyebutkan kemiskinan ekstrem didefinisikan sebagai kondisi di mana kesejahteraan masyarakat berada di bawah garis kemiskinan ekstrem, dengan pendapatan per kapita per hari Rp 11.941 atau Rp 358.233 per kapita per bulan.
Suiasa menyatakan langkah-langkah yang akan diambil untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem ini, yaitu dengan pola penganggaran dari empat sumber anggaran yaitu alokasi dari dana pusat, dana APBD, dana desa dan dari Forum TJSP.
"Di desa kita diwajibkan penganggarannya minimal 30 persen untuk program pengentasan kemiskinan di desa. Kita juga kolaborasi dengan pihak swasta, Forum TJSP yang sekarang sudah berbadan hukum berupa yayasan," ungkapnya.
Selain itu, kata dia, mewajibkan semua OPD membuat program penanganan kemiskinan dalam pelaksanaannya agar berkorelasi langsung dengan penanganan stunting. Suiasa menekankan tidak hanya memfokuskan pengentasan kemiskinan ekstrem, sampai anggaran APBD 2024 juga akan meminimalisasi keluarga miskin yang masih tersisa dengan target penurunan kemiskinan di Badung mendekati nol persen.
"Sekarang ini yang masuk data penduduk miskin di Badung di angka 2,62 persen. Ini yang akan menjadi sasaran kita di anggaran 2023 dan 2024, sehingga dapat ditekan menjadi nol koma," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)