Mojokerto: Hujan deras yang terjadi sejak Sabtu siang, 12 Desember 2020, hingga malam hari, menyebabkan Kali Lamong di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, meluap. Akibatnya sejumlah desa terendam banjir dan warga pun dievakuasi.
Pantauan Medcom.id di lapangan, banjir akibat luapan Kali Lamong ini melanda tiga desa di Kecamatan Dawarblandong. Yakni desa Talun, Pulorejo, dan Banyulegi. Tiga desa tersebut tergenang air sejak Minggu pagi,13 Desember 2020.
Ketinggian air pun bervariasi. Di Desa Banyulegi, ketinggian air mencapai sekira 100 sentimeter. Bahkan pada sejumlah titik, ketinggian air mencapai 2 meter. Sejumlah warga dievakuasi ke tempat aman oleh petugas TNI, PMI serta para relawan.
“Untuk warga yang permukimannya kena banjir, kita evakuasi dulu ke tempat yang aman. Sebab dikhawatirkan ada banjir susulan,” kata anggota TNI dari Koramil 0815/08 Dawarblandong Koptu Yusuf, usai mengevakuasi warga.
Baca: Pengungsi Banjir Aceh Utara Mulai Terserang Penyakit
Selain evakuasi warga, sejak pagi tadi petugas juga terus menyisir permukiman untuk membantu evakuasi harta benda lainnya. Bahkan petugas juga mengevakuasi ternak kambing milik warga yang nyaris hanyut.
Warga berharap air segera surut dan tidak ada banjir susulan. Sehingga warga bisa segera beraktivitas dan beristirahat di rumah masing-masing.
“Saya yakin sore nanti surut. Mudah-mudahan tidak ada banjir susulan lagi,” kata warga Banyulegi, Juri, 57.
Selain melanda wilayah Kabupaten Mojokerto, banjir juga menerjang desa-desa yang berada di sepanjang aliran Kali Lamong di Kabupaten Gresik. Desa-desa ini berada di Kecamatan Balong Panggang, Benjeng, Kedamean serta Cerme.
Mojokerto: Hujan deras yang terjadi sejak Sabtu siang, 12 Desember 2020, hingga malam hari, menyebabkan Kali Lamong di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, meluap. Akibatnya sejumlah desa terendam
banjir dan warga pun dievakuasi.
Pantauan
Medcom.id di lapangan, banjir akibat luapan Kali Lamong ini melanda tiga desa di Kecamatan Dawarblandong. Yakni desa Talun, Pulorejo, dan Banyulegi. Tiga desa tersebut tergenang air sejak Minggu pagi,13 Desember 2020.
Ketinggian air pun bervariasi. Di Desa Banyulegi, ketinggian air mencapai sekira 100 sentimeter. Bahkan pada sejumlah titik, ketinggian air mencapai 2 meter. Sejumlah warga dievakuasi ke tempat aman oleh petugas TNI, PMI serta para relawan.
“Untuk warga yang permukimannya kena banjir, kita evakuasi dulu ke tempat yang aman. Sebab dikhawatirkan ada banjir susulan,” kata anggota TNI dari Koramil 0815/08 Dawarblandong Koptu Yusuf, usai mengevakuasi warga.
Baca: Pengungsi Banjir Aceh Utara Mulai Terserang Penyakit
Selain evakuasi warga, sejak pagi tadi petugas juga terus menyisir permukiman untuk membantu evakuasi harta benda lainnya. Bahkan petugas juga mengevakuasi ternak kambing milik warga yang nyaris hanyut.
Warga berharap air segera surut dan tidak ada banjir susulan. Sehingga warga bisa segera beraktivitas dan beristirahat di rumah masing-masing.
“Saya yakin sore nanti surut. Mudah-mudahan tidak ada banjir susulan lagi,” kata warga Banyulegi, Juri, 57.
Selain melanda wilayah Kabupaten Mojokerto, banjir juga menerjang desa-desa yang berada di sepanjang aliran Kali Lamong di Kabupaten Gresik. Desa-desa ini berada di Kecamatan Balong Panggang, Benjeng, Kedamean serta Cerme.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)