Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan stok pangan di semua kabupaten/kota aman jelang Iduladha. Meskipun, sejumlah komoditas mengalami tren kenaikan.
"(Kenaikan harga kebutuhan pokok) itu karena faktor cuaca yang saat ini tidak menentu," kata Kepala Biro Pemerintahan Pemerintah DIY Yuna Pancawati, Rabu, 29 Juni 2022.
Data hasil pantauan Tim Pemantauan Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah DIY stok pangan masih cukup jika dihitung lebih dari sepekan ke depan. Stok beras 21,6 ton dengan kebutuhan sekitar 7 ribu ton per pekan.
Adapun jagung stoknya 336,47 ton dengan kebutuhan 106,25 ton per pekan, kedelai 624,13 ton dengan kebutuhan 608,79 ton per pekan. Semantara itu, bawang merah ada 328, 87 ton dengan kebutuhan 185,14 ton per pekan.
Lalu, bawang putih ada 366,20 ton dan kebutuhan 156,67 ton per pekan dan cabai merah keriting 157,13 ton dengan kebutuhan 85,56 ton per pekan. Sedangkan stok cabai rawit merah 156,84 ton dengan kebutuhan 76,73 ton per pekan.
"Untuk stok daging sapi ada 294,69 ton dengan kebutuhan 229,81 ton per pekan, daging ayam ras 1.167,60 ton dengan kebutuhan 809 ton per pekan, dan telur ayam ras 1.106,19 ton dengan kebutuhan 815,38 ton per pekan," rinci Yuna.
Sementara itu, stok gula pasir 1.126,08 ton dengan kebutuhan 571,92 ton per pekan dan minyak goreng 956,16 ton dengan kebutuhan 524,20 ton per pekan. Yuna mengatakan stok pangan tersebut masih cukup hingga perayaan Iduladha.
Selain itu, adanya kenaikan harga akibat faktor terbatasnya stok hewan terdampak penyakit mulut dan kuku (PMK) maupun saat ini sedang musim liburan.
"Kami ada upaya-upaya terkait ketersediaan bahan pokok ini karena memang melambungnya permintaan untuk pangan," tutur dia.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Sugeng Purwanto mengatakan harga komoditas pangan masih perlu diwaspadai lantaran berpotensi terus naik. Salah satunya, daging sapi yang mencapai Rp134 ribu per kilogram.
"(Kenaikan harga daging) karena sekarang sedang ada wabah penyakit mulut dan kuku," ujarnya.
Ia menyatakan faktor cuaca cukup mempengaruhi harga pangan. Sejumlah harga bahan pangan yang terpengaruh cuaca seperti cabai rawit merah, cabai merah keriting, dan bawang merah.
Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) menyatakan
stok pangan di semua kabupaten/kota aman jelang
Iduladha. Meskipun, sejumlah komoditas mengalami tren kenaikan.
"(Kenaikan harga kebutuhan pokok) itu karena faktor cuaca yang saat ini tidak menentu," kata Kepala Biro Pemerintahan Pemerintah DIY Yuna Pancawati, Rabu, 29 Juni 2022.
Data hasil pantauan Tim Pemantauan Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah DIY stok pangan masih cukup jika dihitung lebih dari sepekan ke depan. Stok beras 21,6 ton dengan kebutuhan sekitar 7 ribu ton per pekan.
Adapun jagung stoknya 336,47 ton dengan kebutuhan 106,25 ton per pekan, kedelai 624,13 ton dengan kebutuhan 608,79 ton per pekan. Semantara itu, bawang merah ada 328, 87 ton dengan kebutuhan 185,14 ton per pekan.
Lalu, bawang putih ada 366,20 ton dan kebutuhan 156,67 ton per pekan dan cabai merah keriting 157,13 ton dengan kebutuhan 85,56 ton per pekan. Sedangkan stok cabai rawit merah 156,84 ton dengan kebutuhan 76,73 ton per pekan.
"Untuk stok daging sapi ada 294,69 ton dengan kebutuhan 229,81 ton per pekan, daging ayam ras 1.167,60 ton dengan kebutuhan 809 ton per pekan, dan telur ayam ras 1.106,19 ton dengan kebutuhan 815,38 ton per pekan," rinci Yuna.
Sementara itu, stok gula pasir 1.126,08 ton dengan kebutuhan 571,92 ton per pekan dan minyak goreng 956,16 ton dengan kebutuhan 524,20 ton per pekan. Yuna mengatakan stok pangan tersebut masih cukup hingga perayaan Iduladha.
Selain itu, adanya kenaikan harga akibat faktor terbatasnya stok hewan terdampak penyakit mulut dan kuku (PMK) maupun saat ini sedang musim liburan.
"Kami ada upaya-upaya terkait ketersediaan bahan pokok ini karena memang melambungnya permintaan untuk pangan," tutur dia.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Sugeng Purwanto mengatakan harga komoditas pangan masih perlu diwaspadai lantaran berpotensi terus naik. Salah satunya, daging sapi yang mencapai Rp134 ribu per kilogram.
"(Kenaikan harga daging) karena sekarang sedang ada wabah penyakit mulut dan kuku," ujarnya.
Ia menyatakan faktor cuaca cukup mempengaruhi harga pangan. Sejumlah harga bahan pangan yang terpengaruh cuaca seperti cabai rawit merah, cabai merah keriting, dan bawang merah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)