Dihimpun dari berbagai sumber, kronologi keributan dimulai dengan konvoi yang dilakukan oleh siswa-siswa salah satu sekolah di Kota Yogyakarta dalam rangka merayakan kelulusan. Konvoi itu mengelilingi Kota Yogyakarta.
Saat tiba SMK Muhammadiyah 3, rombongan tersebut menggoyang-goyangkan pagar, melempar petasan dan sejumlah batu ke area sekolah. Pihak sekolah langsung melaporkan ke pihak kepolisian.
“Ada salah satu sekolah yang merayakan kelulusan kelas tiga dengan konvoi, ajakan lewat WA (Whatsapp),” ujar Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Aditya Surya Dharma kepada wartawan.
Baca juga: Operasi Ketupat Jaya di Jakbar, 14 dari 71 Remaja yang Ditangkap Positif Narkotika |
7 Siswa Ditangkap
Setelah mendapat laporan, polisi bergegas datang untuk membubarkan keributan. Sebanyak 7 siswa kemudian diamankan. Namun, ketujuh siswa tersebut tidak hanya siswa kelas tiga, melainkan juga siswa kelas dua.“Ada 7 (diamankan), kelas tiga, ada kelas dua. Ada sekolah lain juga, tapi masih kita lihat apakah ikut terkait aksi tadi atau tidak,” kata Aditya.
Aditya melanjutkan, satu orang jatuh tercebur ke sungai saat polisi datang. Dari pengakuan yang bersangkutan, ia jatuh karena ditabrak oleh ojek dan didorong warga. Ia lalu bersembunyi di gorong-gorong.
“Satu orang yang konvoi yang sempat viral karena jatuh (ke sungai), itu kami antarkan interogasi. Dia didorong warga. Kemudian dia bersembunyi di bawah, tapi tidak ada patah tulang atau apa,” jelasnya.
Baca juga: Perang Sarung di Lampung Selatan Tewaskan 1 Remaja |
Sementa itu, polisi juga mengamankan cat semprot, petasan bekas, gir, tongkat pemukul, dan obat berbahaya.
Sebelumnya, viral di media sosial video yang memperlihatkan segerombolan siswa diduga tawuran di Jalan Pramuka, Kota Yogyakarta. Dalam video terlihat beberapa siswa tercebur di sungai sekitar Jalan Pramuka, Umbuharjo, Kota Yogyakarta.
"Depan SMK Muhammadiyah 3 rombongan konvoi pelajar tertinggal rombongan," demikian keterangan dari video tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News