Pati: Kekeringan dampak musim kemarau dirasakan lebih dari 100 ribu jiwa warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih setiap hari, warga mengandalkan kiriman air bersih dari pemerintah maupun pihak lain.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetyo, menyampaikan pengiriman air bersih untuk warga yang mengalami kekeringan dilakukan sejak 31 Juli 2023. Hingga kini sudah 561 tangki air bersih yang disalurkan. Itu meliputi 440 tangki dari pemerintah dan 121 tangki dari pihak lain.
"Jumlah KK (kepala keluarga) yang terdampak ada 28.306. Kalau dihitung berdasakan jiwa, ada 109.660 jiwa warga yang terdampak," kata Martinus, Kamis, 5 Oktober 2023.
Warga yang mengalami krisis air bersih tersebar di 10 kecamatan. Yaitu di Kecamatan Jaken terdapat 23.640 jiwa warga yang terdampak. Kemudian di Kecamatan Jakenan ada 22.593 jiwa. Lalu di Kecamatan Pucakwangi dan Winong, masing-masing 23.990 jiwa dan 17.602 jiwa.
"Di kecamatan Gabus ada 3.399 jiwa. Di Kecamatan Kayen warga yang terdampak ada 7.681 jiwa. Lalu di Kecamatan Tambakromo ada 6.076 jiwa. Kemduian di Kecamatan Batangan itu ada 2.645 jiwa. Masih ada lagi di Kecamatan Sukolilo 560 jiwa dan Tayu 1.474 jiwa. Total semuanya ada 109.660 jiwa," jelas Martinus.
Pati: Kekeringan dampak
musim kemarau dirasakan lebih dari 100 ribu jiwa warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Untuk memenuhi
kebutuhan air bersih setiap hari, warga mengandalkan kiriman air bersih dari pemerintah maupun pihak lain.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetyo, menyampaikan pengiriman air bersih untuk warga yang mengalami kekeringan dilakukan sejak 31 Juli 2023. Hingga kini sudah 561 tangki air bersih yang disalurkan. Itu meliputi 440 tangki dari pemerintah dan 121 tangki dari pihak lain.
"Jumlah KK (kepala keluarga) yang terdampak ada 28.306. Kalau dihitung berdasakan jiwa, ada 109.660 jiwa warga yang terdampak," kata Martinus, Kamis, 5 Oktober 2023.
Warga yang mengalami krisis air bersih tersebar di 10 kecamatan. Yaitu di Kecamatan Jaken terdapat 23.640 jiwa warga yang terdampak. Kemudian di Kecamatan Jakenan ada 22.593 jiwa. Lalu di Kecamatan Pucakwangi dan Winong, masing-masing 23.990 jiwa dan 17.602 jiwa.
"Di kecamatan Gabus ada 3.399 jiwa. Di Kecamatan Kayen warga yang terdampak ada 7.681 jiwa. Lalu di Kecamatan Tambakromo ada 6.076 jiwa. Kemduian di Kecamatan Batangan itu ada 2.645 jiwa. Masih ada lagi di Kecamatan Sukolilo 560 jiwa dan Tayu 1.474 jiwa. Total semuanya ada 109.660 jiwa," jelas Martinus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)