Seorang peternak saat memberikan asupan gizi dan membersihkan kandang ternak sapi, di Desa Banyudono Kecamatan Ngemplak Boyolali, Senin, 16 Januari 2023. Antara/Bambang Dwi Marwoto
Seorang peternak saat memberikan asupan gizi dan membersihkan kandang ternak sapi, di Desa Banyudono Kecamatan Ngemplak Boyolali, Senin, 16 Januari 2023. Antara/Bambang Dwi Marwoto

Pemkab Boyolali Minta Masyarakat Waspada Penyakit LSD pada Ternak

Antara • 18 Januari 2023 09:59
Boyolali: Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, melalui Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) setempat meminta masyarakat waspada penyebaran penyakit 'Lumpy Skin Disease' (LSD) yang menyebabkan banyak benjolan pada hewan ternak sapi dan kerbau.
 
"LSD merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh virus dan menyerang hewan ternak sapi dan kerbau melalui gigitan vector seperti lalat, nyamuk, dan caplak yang menyebabkan banyak benjolan di tubuh hewan tersebut," kata Kepala Disnakkan Kabupaten Boyolali, Lusia Dyah Suciati, di Boyolali, Rabu, 18 Januari 2023.
 
Baca: Virus PMK Kembali Merebak di Lamongan

Lusia mengatakan penyakit LSD di Boyolali telah menyerang ternak sapi di Desa Pakang, Kecamatan Andong beberapa waktu yang lalu. Data dari Disnakkan Boyolali, terdapat 606 ekor sapi suspek LSD dan 32 ekor sapi di antaranya, dinyatakan positif terjangkit penyakit LSD. Sedangkan, ternak yang sudah sembuh LSD sebanyak 20 ekor.
 
"Dari 606 ekor ternak sapi suspek ini, yang dinyatakan positif berdasarkan uji laboratorium adalah 32 ekor. Dari 606 ekor suspek LSD yang sudah dinyatakan sembuh 20 ekor," jelas Lusia.

Disnakkan Boyolali melakukan upaya antara lain dengan mengerahkan berbagai elemen untuk melakukan biosecurity dan cek hewan ternak yang akan dibawa ke pasar hewan yang ada di Kabupaten Boyolali. Selain itu, pihaknya juga melakukan vaksinasi ke hewan ternak yang terindikasi penyakit LSD.
 
Selain itu Disnakkan juga sudah melakukan sebagian vaksinasi hewan ternak. Kegiatan vaksin baru mendapatkan 3.700 ekor, sudah terdistribusi di UPT Puskeswan dan sebagian di kantor Disnakkan untuk melayani yang sekiranya emergency.
 
"Kami juga sedang mengupayakan tambahan vaksin dengan melayangkan surat ke Provinsi Jateng," jelas Lusia.
 
Sementara Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Disnakkan Boyolali dokter hewan Afiany Rifdania mengatakan hewan ternak yang terkena penyakit LSD dengan ditandai gejala benjolan di tubuh hewan ternak, akan mempengaruhi harga jual ternak tersebut.
 
"Para peternak, mohon bersabar mengikuti proses penyembuhan proses pengobatan. Karena, hal ini sudah banyak terbukti sembuh dan kembali sehat serta hewan ternak nanti jadi gemuk lagi," ungkap Afiany.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan