Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram dr Hj Ni Ketut Eka Nurhayati. (ANTARA/Nirkomala)
Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram dr Hj Ni Ketut Eka Nurhayati. (ANTARA/Nirkomala)

Obat Gagal Ginjal Anak di Mataram Tak Terpakai

Antara • 17 Januari 2023 19:44
Mataram: Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengatakan obat dialisis yang telah disiapkan untuk lima pasien anak yang menderita gagal ginjal di daerah itu hingga kini belum terpakai.
 
"Kondisi ini patut kita syukuri, karena sampai sekarang tidak ada temuan kasus gagal ginjal anak di Mataram," ujar Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Mataram dr Hj Ni Ketut Eka Nurhayati di Mataram, Selasa, 17 Januari 2023.
 
Dikatakannya, obat dialisis yang disiapkan itu sebagai langkah antisipasi adanya kasus gagal ginjal pada anak-anak seiring merebaknya kasus akibat obat sirop.

Pasalnya, ketika ada temuan kasus, pasien harus mendapatkan obat dialisis dalam hitungan jam. Pasien gagal ginjal harus cuci darah karena ginjalnya tidak berfungsi.
 
"Lima obat gagal ginjal anak yang kita beli sebagai langkah antisipasi, istilahnya sedia payung sebelum hujan. Perkara payungnya dipakai atau tidak, ya, tidak apa-apa yang penting kita sudah siaga," ucapnya.
 
Baca juga: Kemenkes Hormati Gugatan Para Korban Kasus Gagal Ginjal

Ia mengakui, cepat maupun lambat obat gagal ginjal anak itu akan masuk masa kedaluwarsa, namun itu tidak dianggap rugi oleh RSUD Kota Mataram sebab pengadaan obat tersebut merupakan tanggung jawab untuk menyelamatkan pasien.
 
"Obat gagal ginjal anak yang kita pesan khusus untuk anak-anak sehingga tidak bisa digunakan untuk pasien dewasa," kata dia.
 
Menurutnya, obat dialisis tersebut dibeli sendiri oleh RSUD Kota Mataram, bukan bantuan dari pemerintah pusat dan harga obat ginjal ini termasuk obat yang harganya mahal.
 
Namun, pihaknya enggan menjelaskan secara rinci tentang harga obat dialisis yang dibeli itu. "Sudahlah jangan hitung rugi, itu tanggung jawab kami. Soal harga tidak perlu disebutkan," ungkapnya.
 
Di sisi lain, pemberian resep obat sirop kepada pasien anak kini sudah mulai dibolehkan tetapi pada merek-merek tertentu.
 
"Obat sirop anak yang kita berikan sekarang yang sudah dinyatakan bebas dari kandungan berbahaya," jelas Eka.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan