Keluarga korban kendaraan odong-odong yang tertabrak Kereta Api ( KA) di lintasan tanpa palang pintu di Desa Selibu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang berdatangan ke RSUD dr Drajat Prawiranegara Kota Serang. ANTARA/Mansur
Keluarga korban kendaraan odong-odong yang tertabrak Kereta Api ( KA) di lintasan tanpa palang pintu di Desa Selibu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang berdatangan ke RSUD dr Drajat Prawiranegara Kota Serang. ANTARA/Mansur

Penumpang Sempat Tegur Sopir Odong-Odong sebelum Melintas Rel Kereta

Antara • 26 Juli 2022 17:35
Serang: Keluarga korban kendaraan odong-odong yang tertabrak kereta api (KA) di lintasan tanpa palang pintu di Desa Selibu, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, mendatangi RSUD dr Drajat Prawiranegara, Kota Serang.
 
"Kami berharap hari ini semua jenazah bisa dibawa pulang ke rumah untuk dimakamkan," kata Ketua RT Kampung Cibetik, Kecamatan Walantaka, Kota Serang Mansur saat ditemui di depan RSUD dr Dradjat Prawiranegara, Serang, Selasa, 26 Juli 2022.
 
Sementara itu, sebelum kecelakaan mematikan terjadi, penumpang sudah mengingatkan pengemudi odong-odong tidak mengebut, karena di depan terdapat palang pintu kereta api.
 
"Saya kira kecelakaan itu dipastikan pengemudi odong-odong mengabaikan permintaan penumpang," kata Aris, 30, warga Desa Cibetik, Kecamatan Walantaka, Serang.
 
Baca juga: Bising Musik Bikin Sopir Odong-Odong Tak Dengar Klakson KA

Ia mengetahui penumpang sudah mengingatkan pengemudi odong-odong agar tidak mengebut itu dari keponakanya yang selamat dari kecelakaan maut tersebut. Penumpang odong-odong, termasuk yang meninggal, semuanya warga RT009 Desa Cibetik.
 
Saat itu, kata dia, KA jurusan Rangkasbitung-Merak yang akan melintas di lintasan tanpa palang pintu sudah terlihat dari kejauhan. Namun pengemudi odong-odong bablas tanpa menghiraukan permintaan penumpang dengan melintasi palang pintu.

Kereta api di lintasan sudah sangat mendekat dan tidak bisa dihindarkan lagi sehingga kecelakaan terjadi.
 
"Kendaraan odong-odong tertabrak KA itu di antaranya sembilan orang meninggal dan puluhan lainya luka-luka," katanya.
 
Korban odong-odong yang meninggal itu adalah Saptiyah (51), Sawiyah (71), Saptanis (42), Kadilah (38), Sunenah (55), Yanti (22), Azzizatul Atiah (dua tahun), Ismawati (delapan tahun), dan Amanda (dua tahun).
 
"Semua korban meninggal dunia adalah perempuan," ujarnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan