Ribuan Warga Lumajang Terdampak Erupsi Semeru Mengungsi ke 12 Titik

Surabaya: Sebanyak 2.219 orang terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, telah mengungsi di 12 titik pengungsian. Sejumlah kantong pengungsian itu di antaranya di SDN 4 Supiturang sebanyak 266 jiwa, Masjid Supiturang sebanyak 70 orang, dan Masjid Nurul Jadid Pronojiwo 70 orang. Kemudian di Balai Desa Oro-Oro Ombo sebanyak 217 jiwa, SMPN 2 Pronojiwo 100 orang, SDN 2 Sumberurip sebanyak 119 jiwa, Balai Desa Sumberurip sebanyak 228 jiwa, Balai Desa Penanggal sebanyak 131 jiwa. Selanjutnya, di Candipuro sebanyak 52 jiwa, Balai Desa Pasirian sebanyak 216 jiwa, Lapangan Candipuro sebanyak 150 jiwa, dan Kantor Kecamatan Candipuro sebanyak 600 jiwa. Hingga saat ini, petugas masih melakukan pendataan para pengungsi guna memaksimalkan bantuan.  "Data ini sedang berproses sehingga dapat berubah sampai pendataan berakhir. Saya mohon agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan tidak melakukan aktivitas apa pun dan tidak panik. Karena saat ini aktivitas Semeru meningkat, segera cari dan evakuasi diri agar aman dan selamat," kata kata Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Senin, 5 Desember 2022.   Sementara untuk layanan kesehatan, Khofifah meminta masyarakat bisa mendatangi Puskesmas Pasirian dan Puskemas Tempeh. Di sana telah disiapkan menjadi tempat perawatan sementara rujukan dari Puskesmas Penanggal dan Puskesmas Candipuro. Ia memastikan BPBD Jatim dan relawan telah bergerak menuju lokasi erupsi untuk melakukan penanganan evakuasi dan membantu penyiapan logistik masyarakat terdampak. "Kami telah berkoordinasi dengan Pemkab Lumajang, khususnya Bupati Lumajang, guna mengawal langsung upaya penanganan bencana erupsi Gunung Semeru," ujar dia. Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Gatot Soebroto, mengaku terus berkoordinasi dengan BPBD Lumajang, untuk mendata kebutuhan logistik pengungsi. Selain itu, guna meminimalisasi bahaya abu vulkanik di lokasi pengungsian, BPBD Jatim juga telah menyiapkan tempat tertutup di Kecamatan Pronojiwo, yakni SMPN 2 Pronojiwo, SDN 2 Sumberurip dan SDN 4 Sipiturang.   Selain itu, pihaknya juga telah mengirim bantuan logistik sebanyak 200 paket sembako, mi instan 50 karton, Beras 1.000 kg, minyak 200 liter, gula 200 kg, sarden 200 kaleng, air mineral 100 karton, selimut 100 lembar, terpal 50 lembar, dan kasur lipat 50 unit. Kemudian, bantal 50 buah, pakaian perempuan 50 paket, pakaian laki-laki 50 paket, deterjen 12 karton, sabun mandi 2 karton, masker kain 10.000 lembar, masker medis 10.000 lembar, dan masker anak sebanyak 4.000 lembar, masker kain dewasa 6.000 lembar untuk didistribusikan, "Bantuan ini akan terus mengalir," ucap Gatot. Selain itu, BPBD Jatim di tahap awal juga telah menerjunkan kendaraan bantuan berupa 1 truk serbaguna beserta personel, 1 pickup serbaguna beserta personel (L300), 1 mobil ranger, dan 1 mobil dinas operasional. Total, Tim Advance yang diterjunkan pertama kali oleh BPBD Jatim sebanyak 15 personel. Gatot mengingatkan agar masyarakat juga mengecek kondisi sekitar. Jika ada keluarga yang kekurangan atau tertinggal saat evakuasi agar segera diinformasikan kepada petugas. "Sehingga sama-sama bisa melakukan pengecekan dan pemeriksaan. Selalu mendengarkan imbauan petugas, jangan mudah terprovokasi informasi yang belum jelas. Karena saat informasi simpang siur banyak ditemukan," jelasnya. Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id