Pos perbatasan Indonesia dengan Timur Leste. Foto: Antara.
Pos perbatasan Indonesia dengan Timur Leste. Foto: Antara.

Infrastruktur Perbatasan Indonesia - Timur Leste Selesai

Fauzan Hilal • 08 Agustus 2017 11:30
medcom.id, Kupang: Pembangunan infrastruktur jalan perbatasan sepanjang 162,13 kilometer sudah selesai. Jalan di sektor timur wilayah batas negara RI dan Timor Leste itu diberi nama Sabuk Merah Perbatasan.
 
"Komitmen pemerintah untuk membuka akses transportasi melalui pembenahan jalan lintas batas itu sudah tuntas. Sudah digunakan warga Indonesia di sepanjang serambi negara itu," kata Kepala Badan Pengelola Perbatasan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Paul Manek kepada Antara di Kupang, Selasa 8 Agustus 2017.
 
Paul mengatakan, jalan itu terbagi dalam enam titik lintasan.  Titik Motaain-Silawan-Salore-Haliwen sejauh 16,86 km, titik lintasan Haliwen-Sadi-Asumanu-Haekesak-Turiskain sejauh 34,50 km, titik Turiskain-Fulur-Nualain-Henes 27,97 km.
 
Berikutnya, lintasan Nualain-Dafala sejauh 33,60 km, Dafala-Laktutus sejauh 13,50 km, dan titik lintasan Laktutus-Motamasin (Motamauk) sejauh 35,70 km. "Semuanya sudah tuntas dikerjakan dengan dana dari APBN," katanya.
 
Baca: Presiden Jokowi: Membangun Nasionalisme dari Daerah Perbatasan
 
Untuk lintasan di wilayah tengah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dan wilayah barat di Kabupaten Kupang proses pembangunan.
 
Di sektor tengah di wilayah Timor Tengah Utara (TTU) yang berbatasan dengan kantung (enclave) Oecusse, dimulai dari titik Amol menuju Oehose ke Manufono dan barakhir di Wini, dekat dengan Oecuse Timor Leste.
 
Sektor barat di wilayah perbatasan Kabupaten Kupang, yang juga bersebelahan dengan Oecusse, dimulai dari titik dekat negara bekas provinsi ke-27 itu, yaitu Oepoli menuju Fefa ke arah Tubona-Saenam-Haumeniana dan berakhir di Fainake.
 
Untuk jalur lain yang menghubungkan Oepoli di Kabupaten Kupang dan Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara yang sama-sama berbatasan dengan oecusse itu, sudah hampir rampung.
 
"Percepatan pembangunan lintasan Sabuk Merah Perbatasan itu terus didorong untuk kepentingan percepatan pemanfaatan akses itu," katanya.

Baca: Presiden Minta Kawasan Perbatasan Digarap Secara Serius
 
Pembangunan sejumlah pintu lintas batas, kata Paul, untuk pintu lintas batas utama Motaain di Kabupaten Belu yang berbatasan dengan Batugede sudah final. Saat ini sudah dimanfaatkan pascaperesmian oleh Presiden RI Joko Widodo.
 
Hal sama juga untuk pintu perbatasan Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dengan Oecusse Negara Timor Leste yang juga sudah dimanfaatkan pascaperesmiannya beberapa hari lalu, termasuk pintu lintas batas negara di Motamasin, Kabupaten Malaka yang berbatasan dengan Distric Kovalima.
 
Mengenai rencana pembangunan pintu lintas batas di Oepoli, menurut dia, masih belum mendapatkan titik terang. Hal ini karena kondisi di perbatasan itu masih terkait dengan masalah sengekata perbatasan dua negara, terutama di titik Citrana-Noelbesi.
 
"Direncanakan dilakukan pada 2018 sambil menanti hasil final persoalan sengketa batas di dua titik itu antara Indonesia dan Timor Leste," katanya.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan