Presiden Joko Widodo meninjau Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. (Foto: MI/Aries Munandar).
Presiden Joko Widodo meninjau Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. (Foto: MI/Aries Munandar).

Presiden Jokowi: Membangun Nasionalisme dari Daerah Perbatasan

Damar Iradat • 22 Desember 2016 06:00
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo kembali menegaskan pentingnya membangun negara dari daerah perbatasan dan pinggiran. Sebab, rasa bangga atas negara bermula dari daerah-daerah perbatasan yang menjadi pintu gerbang pertama masuk ke Indonesia.
 
Jokowi bercerita, tiga bulan usai dilantik menjadi Presiden, dirinya langsung mengunjungi Entikong, daerah perbatasan Indonesia dengan Malaysia dan Motaain, daerah perbatasan Indonesia dengan Timor Leste. Saat itu, ia terkejut sekaligus geram melihat gedung-gedung di sana tidak lebih baik dari milik negara tetangga.
 
"Di kita gedungnya, maaf, sama kelurahan saja bagus kelurahan," ujar Jokowi saat memberi kata sambutan pada acara Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Hanura, di Kantor DPP Hanura, Jalan Mabes Hankam, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (21/12/2016).

Menurutnya, apa yang diucapkanya saat itu tiak dibuat-buat. Lantas, ia langsung menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimulyono untuk segera membenahi permasalahan tersebut.
 
Instruksi tersebut yakni, dalam waktu seminggu meruntuhkan bangunan yang tidak layak dan memperbaikinya dalam waktu dua tahun.
 
"Saya minta dua kali lipat bagusnya dibanding di situ (negara tetangga). Ini sudah ada tujuh yang rampung, di Entikong baru saya resmikan tadi pagi," ungkapnya.
 
Usai melihat kondisi yang lebih baik lagi, Jokowi merasa puas. Bahkan, ia mengatakan, warga di daerah perbatasan sekarang bisa sombong kepada negara tetangga.
 
"Pas saya lihat, berani sombong kita sekarang. Lima kali lipat lebih baik dari sekarang. Tadi ngantri orang dari Malaysia, orang Kuching, jempolnya dua gini, 'bagus presiden'. Ya, bagus, kita urus," ungkapnya disambut gelak tawa peserta Munaslub Hanura.
 
Menurut Jokowi, pembangunan di daerah perbatasan merupakan masalah kebanggaan, nasionalisme, martabat, dan harga diri. Sebab, dengan melihat bagaimana tertatanya daerah perbatasan akan membuat orang yang memasuki Indonesia terkagum-kagum
 
Namun demikian, Jokowi sadar, membangun dari perbatasan bukan saja perkara pembangunan gedung. Membangun pusat pertumbuhan ekonomi juga dinilai perlu.
 
"Di sana kita akan membangun pasar-pasar besar, sehingga bukan barang di sana masuk ke sini, tapi dari sini masuk ke sana," pungkasnya.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan