Semarang: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengagendakan vaksinasi terhadap hewan ternak dari wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada Kamis, 23 Juni 2022. Sebanyak 1.500 dosis vaksin disediakan untuk hewan ternak sehat di pusat pembibitan.
"Itu kan terbatas. Ada perintah dari Pusat yang terpenting dari tempat balai pembibitan dan sapi perah. Jumlah itu tentu belum cukup, namun harus segera diaplikasikan. Paling tidak besok kabupaten terpilih kita suruh ambil, karena tidak semuanya," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng, Agus Wariyanto, di Semarang, Selasa, 21 Juni 2022.
Baca: Kasus PMK Hewan Ternak Sudah Menyebar di 16 Provinsi
Program vaksinasi ini, kata Agus, merupakan tahap vaksin darurat. Akhir Agustus 2022 baru akan digenjot vaksinasi massal bagi hewan ternak.
Menurut Agus berdasarkan kajian, sapi perah menjadi prioritas vaksin PMK karena sangat berpengaruh pada produksi susu. Adapun sapi potong, sapi lokal, atau peranakan ongole (PO), serta kerbau cenderung lebih kuat.
Agus menyatakan terdapat 141 395 sapi perah di Jateng. Boyolali, Kabupaten Semarang, Salatiga, dan Klaten merupakan daerah yang memiliki populasi sapi perah tertinggi di Jateng.
"Sedangkan untuk hewan yang telanjur sakit harus disehatkan terlebih dahulu," jelas Agus.
Agus menyatakan dari Pemerintah Provinsi, bakal menerjunkan petugas khusus yang bertugas memberikan supervisi di tingkat kabupaten dan kota. "(Vaksinasi PMK) harus terprogram dan jangan menumpuk serta harus segera, sambil menunggu (vaksin) dari pusat," ungkapnya.
Agus menambahkan sampai saat ini sebanyak 23.487 ekor hewan ternak diduga terpapar PMK. Dari jumlah itu, sebanyak 300 dinyatakan positif PMK.
Semarang: Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengagendakan vaksinasi terhadap
hewan ternak dari wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada Kamis, 23 Juni 2022. Sebanyak 1.500 dosis vaksin disediakan untuk hewan ternak sehat di pusat pembibitan.
"Itu kan terbatas. Ada perintah dari Pusat yang terpenting dari tempat balai pembibitan dan sapi perah. Jumlah itu tentu belum cukup, namun harus segera diaplikasikan. Paling tidak besok kabupaten terpilih kita suruh ambil, karena tidak semuanya," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng, Agus Wariyanto, di Semarang, Selasa, 21 Juni 2022.
Baca:
Kasus PMK Hewan Ternak Sudah Menyebar di 16 Provinsi
Program vaksinasi ini, kata Agus, merupakan tahap vaksin darurat. Akhir Agustus 2022 baru akan digenjot vaksinasi massal bagi hewan ternak.
Menurut Agus berdasarkan kajian, sapi perah menjadi prioritas vaksin PMK karena sangat berpengaruh pada produksi susu. Adapun sapi potong, sapi lokal, atau peranakan ongole (PO), serta kerbau cenderung lebih kuat.
Agus menyatakan terdapat 141 395 sapi perah di Jateng. Boyolali, Kabupaten Semarang, Salatiga, dan Klaten merupakan daerah yang memiliki populasi sapi perah tertinggi di Jateng.
"Sedangkan untuk hewan yang telanjur sakit harus disehatkan terlebih dahulu," jelas Agus.
Agus menyatakan dari Pemerintah Provinsi, bakal menerjunkan petugas khusus yang bertugas memberikan supervisi di tingkat kabupaten dan kota. "(Vaksinasi PMK) harus terprogram dan jangan menumpuk serta harus segera, sambil menunggu (vaksin) dari pusat," ungkapnya.
Agus menambahkan sampai saat ini sebanyak 23.487 ekor hewan ternak diduga terpapar PMK. Dari jumlah itu, sebanyak 300 dinyatakan positif PMK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)