Semarang: Cuaca ekstrem kembali mengancam sejumlah daerah di Jawa Tengah, tiga hari kedepan pada Minggu hingga Selasa, 20-23 Maret 2022.
Hujan dengan intensitas sedang lebat disertai angin kencang serta petir berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin puting beliung, di wilayah tersebut.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Sutikno mengatakan berdasarkan analisis dinamika atmosfer, diidentifikasi adanya bibit siklon tropis 93S terpantau di Samudera Hindia selatan Jawa Timur.
Siklon tersebut membentuk daerah pertemuan atau perlambatan kecepatan angin yang memanjang dari Samudera Hindia selatan NYB hingga Jawa Barat, dari Jabar hingga Jatim, dari selatan Karimata hingga Laut Jawa utara Bali dan NTB.
Baca juga: Jelang Musim Kemarau, Waspada Potensi Karhutla
Kondisi ini juga mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa Tengah dan anomali suhu muka laut di Samudera Hindia selatan Jawa serta Laut Jawa dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah.
"Kelembaban udara cukup tinggi berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia," imbuhnya.
Berdasarkan analisis tersebut, lanjut Sutikno, diperkirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang dan lebat disertai petir dan angin kencang akan melanda sejumlah wilayah Jawa Tengah hingga tiga hari kedepan.
Sehingga berpotensi bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin puting beliung.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebelumnya juga mengingatkan kepada seluruh kepala daerah untuk waspada dan siaga penuh, karena cuaca ekstrem masih menjadi ancaman serius saat ini, sehingga beberapa daerah berpotensi bencana untuk selalu mewaspadai titik rawan di wilayahnya.
Baca juga: Hujan Es Guyur Kabupaten Cirebon
"Saya ingatkan lagi kepada seluruh kepala daerah, terus berkoordinasi dengan BMKG untuk mengantisipasi terjadinya bencana di daerah masing-masing terutama mencegah timbulnya korban jiwa," ujar dia.
Menurut Ganjar, Jawa Tengah masih menjadi wilayah rawan bencana. Sehingga harus terus dilakukan pemantauan serius, seperti daerah aliran sungai, perbukitan hingga wilayah lain karena potensi bencana cukup tinggi.
"Jangan lengah, jika ada permasalahan dan kesulitan Pemerintah Provinsi Jateng siap untuk melakukan pendampingan," tambahnya.
Pantauan di lapangan, sisa-sisa bencana banjir dan tanah longsor masih terlihat di beberapa daerah di Jawa Tengah seperti Grobogan, Rembang, dan Kudus. Warga di beberapa daerah bencana juga belum merasa aman melakukan pembersihan sisa banjir seperti sampah dan lumpur yang menumpuk pekan kemarin.
Ratusan hektare tanaman padi di sawah yang siap dipanen juga mengalami kerusakan cukup serius hingga para petani hanya bisa merenungi nasibnya.
Semarang:
Cuaca ekstrem kembali mengancam sejumlah daerah di Jawa Tengah, tiga hari kedepan pada Minggu hingga Selasa, 20-23 Maret 2022.
Hujan dengan intensitas sedang lebat disertai angin kencang serta petir berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin puting beliung, di wilayah tersebut.
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Sutikno mengatakan berdasarkan analisis dinamika atmosfer, diidentifikasi adanya bibit siklon tropis 93S terpantau di Samudera Hindia selatan Jawa Timur.
Siklon tersebut membentuk daerah pertemuan atau perlambatan kecepatan angin yang memanjang dari Samudera Hindia selatan NYB hingga Jawa Barat, dari Jabar hingga Jatim, dari selatan Karimata hingga Laut Jawa utara Bali dan NTB.
Baca juga:
Jelang Musim Kemarau, Waspada Potensi Karhutla
Kondisi ini juga mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa Tengah dan anomali suhu muka laut di Samudera Hindia selatan Jawa serta Laut Jawa dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah.
"Kelembaban udara cukup tinggi berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia," imbuhnya.
Berdasarkan analisis tersebut, lanjut Sutikno, diperkirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang dan lebat disertai petir dan angin kencang akan melanda sejumlah wilayah Jawa Tengah hingga tiga hari kedepan.
Sehingga berpotensi bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin puting beliung.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebelumnya juga mengingatkan kepada seluruh kepala daerah untuk waspada dan siaga penuh, karena cuaca ekstrem masih menjadi ancaman serius saat ini, sehingga beberapa daerah berpotensi bencana untuk selalu mewaspadai titik rawan di wilayahnya.
Baca juga:
Hujan Es Guyur Kabupaten Cirebon
"Saya ingatkan lagi kepada seluruh kepala daerah, terus berkoordinasi dengan BMKG untuk mengantisipasi terjadinya bencana di daerah masing-masing terutama mencegah timbulnya korban jiwa," ujar dia.
Menurut Ganjar, Jawa Tengah masih menjadi wilayah rawan bencana. Sehingga harus terus dilakukan pemantauan serius, seperti daerah aliran sungai, perbukitan hingga wilayah lain karena potensi bencana cukup tinggi.
"Jangan lengah, jika ada permasalahan dan kesulitan Pemerintah Provinsi Jateng siap untuk melakukan pendampingan," tambahnya.
Pantauan di lapangan, sisa-sisa bencana banjir dan tanah longsor masih terlihat di beberapa daerah di Jawa Tengah seperti Grobogan, Rembang, dan Kudus. Warga di beberapa daerah bencana juga belum merasa aman melakukan pembersihan sisa banjir seperti sampah dan lumpur yang menumpuk pekan kemarin.
Ratusan hektare tanaman padi di sawah yang siap dipanen juga mengalami kerusakan cukup serius hingga para petani hanya bisa merenungi nasibnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)