Ilustrasi Karhutla. Foto: dok Medcom.id
Ilustrasi Karhutla. Foto: dok Medcom.id

Jelang Musim Kemarau, Waspada Potensi Karhutla

Ferdian Ananda • 19 Maret 2022 18:41
Jakarta: Pelaksana tugas (Plt) Deputi Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Urip Haryato mengatakan masyarakat perlu waspada potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) jelang musim kemarau 2022. Musim kemarau tahun ini diperkirakan dominan bersifat normal, bahkan sebagian kecil berada di bawah normal.
 
"Tahun lalu musim kemarau bersifat di atas norrmal atau cenderung basah. Jadi jika dibandingkan dengan tahun 2021 maka potensi karhutla pada 2022 akan lebih besar," kata Urip, Sabtu, 19 Maret 2022.
 
Ia mengatakan saat ini telah terpantau beberapa hotspot lebih dini. Meliputi Aceh, Riau, Sumatra Selatan (Sumsel), Sumatra Utara (Sumut), Bangka Belitung, Kalimantan Barat (Kalbar) dan sejumlah titik lainnya.

"Di Kalbar cukup banyak, ada 18 titik hotspot," ujar dia.
 
Baca: BMKG: Puncak Musim Kemarau Terjadi Agustus
 
Dia memastikan kecenderungan musim ini perlu diwaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan. Dia juga meminta untuk memanfaatkan kondisi awal musim kemarau yang mundur sekitar 47,7 persen.
 
"Musim kemarau yang mundur ini berangkali bisa memberikan benefit atau keuntungan terkait dengan kebutuhan air yang cukup untuk tanaman padi pada musim tanam kedua," terang dia.
 
Ia menilai kondisi ini bisa dimanfaatkan pemangku kepentingan terkait dan masyarakat untuk menampung air atau memanen air hujan dalam rangka menghadapi musim kemarau. Bulan ini, masih ada beberapa daerah yang kemungkinan diguyur hujan.
 
Sebagian kecil wilayah Indonesia saat ini memasuki musim hujan dan akan mencapai puncaknya pada pertengahan 2022. Seperti sebagian wilayah Sulawesi dan Ambon.
 
"Perhatian kita tidak boleh hanya fokus pada karhutla, pada tahun tahun 2020 misalnya terjadi banjir besar di Luwu pada Juli, sebagian besar wilayah Indonesia sudah musim kemarau dan beberapa daerah justru terjadi banjir," jelas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan