Tangerang: SA, 44, pelaku pembunuhan istri dan anak kandungnya berusia 9 tahun menunjukan perkembangan yang signifikan usai menjalankan operasi. Pelaku melakukan upaya bunuh diri usai membunuh anak dan istrinya.
Kabid Humas Polda Banten Shinto Silitonga mengatakan, pelaku SA telah dilakukan operasi terhadap pergelangan tangan kirinya untuk menutup luka sayatan besar pada nadi. Operasi dilakukan oleh tim dokter RSUD Drajat Prawiranegara Serang pada Sabtu, 9 April 2022.
"Operasi itu dilakukan selama 2 jam sejak 15.00-17.00 WIB. Pasca operasi, kondisi pelaku berangsur pulih dan menunjukkan perkembangan yang signifikan, namun belum dapat dimintai keterangan oleh penyidik," ujarnya, Minggu, 10 April 2022.
Selain itu, Shinto menuturkan, pihak Polres Serang telah membangun komunikasi dan meminta keterangan awal kepada IH, 15, anak sulung korban yang selamat dengan didampingi keluarga korban, namun belum banyak yang dapat dijelaskan oleh sang anak.
Baca: Ibu dan Anak di Serang Ditemukan dengan Luka Sayatan di Leher
Penyidik membutuhkan waktu untuk dapat mengeksplore informasi penting dari IH, karena sang anak mengalami tekanan psikis yang cukup berat bahkan depresi.
"Kami terus melakukan pendekatan humanis terhadap sang anak, tidak hanya dengan pendampingan keluarga namun juga pendampingan dari Bagops Biro SDM Polda Banten,” katanya.
Shinto menambahkan, penyidik pun telah melakukan pemeriksaan terhadap empat saksi, atas nama Tupardi, 40, adik kandung korban, Sukadi, 45, dan Basarudin, 39 tetangga korban.
"Hasil lebih lanjutnya nanti akan kami kabari lagi. Yang pasti akan kita tanya terlebih dahulu terhadap pelaku, guna mengungkap kasus ini," jelasnya.
Dengan memperhatikan faktor kemanusiaan, Shinto menjelaskan, penyidik turut serta membantu biaya dan pengobatan sejak perawatan hingga operasi terhadap pelaku.
"Dalam hal ini, penyidik Satreskrim Polres Serang tetap fokus mengungkap motif mengapa pelaku tega membunuh istri dan anaknya, permasalahan ekonomi menjadi motif prioritas yang didalami oleh penyidik," katanya.
Tangerang: SA, 44, pelaku
pembunuhan istri dan anak kandungnya berusia 9 tahun menunjukan perkembangan yang signifikan usai menjalankan operasi. Pelaku melakukan upaya bunuh diri usai membunuh anak dan istrinya.
Kabid Humas Polda Banten Shinto Silitonga mengatakan, pelaku SA telah dilakukan operasi terhadap pergelangan tangan kirinya untuk menutup luka sayatan besar pada nadi. Operasi dilakukan oleh tim dokter RSUD Drajat Prawiranegara Serang pada Sabtu, 9 April 2022.
"Operasi itu dilakukan selama 2 jam sejak 15.00-17.00 WIB. Pasca operasi, kondisi pelaku berangsur pulih dan menunjukkan perkembangan yang signifikan, namun belum dapat dimintai keterangan oleh penyidik," ujarnya, Minggu, 10 April 2022.
Selain itu, Shinto menuturkan, pihak Polres Serang telah membangun komunikasi dan meminta keterangan awal kepada IH, 15, anak sulung korban yang selamat dengan didampingi keluarga korban, namun belum banyak yang dapat dijelaskan oleh sang anak.
Baca: Ibu dan Anak di Serang Ditemukan dengan Luka Sayatan di Leher
Penyidik membutuhkan waktu untuk dapat mengeksplore informasi penting dari IH, karena sang anak mengalami tekanan psikis yang cukup berat bahkan depresi.
"Kami terus melakukan pendekatan humanis terhadap sang anak, tidak hanya dengan pendampingan keluarga namun juga pendampingan dari Bagops Biro SDM Polda Banten,” katanya.
Shinto menambahkan, penyidik pun telah melakukan pemeriksaan terhadap empat saksi, atas nama Tupardi, 40, adik kandung korban, Sukadi, 45, dan Basarudin, 39 tetangga korban.
"Hasil lebih lanjutnya nanti akan kami kabari lagi. Yang pasti akan kita tanya terlebih dahulu terhadap pelaku, guna mengungkap kasus ini," jelasnya.
Dengan memperhatikan faktor kemanusiaan, Shinto menjelaskan, penyidik turut serta membantu biaya dan pengobatan sejak perawatan hingga operasi terhadap pelaku.
"Dalam hal ini, penyidik Satreskrim Polres Serang tetap fokus mengungkap motif mengapa pelaku tega membunuh istri dan anaknya, permasalahan ekonomi menjadi motif prioritas yang didalami oleh penyidik," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)