Jombang: Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang sapi di Kabupaten Jombang, Jawa timur, kian banyak. Berdasarkan data Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, ada sekitar 2.395 sapi yang terjangkit PMK.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, Agus Susilo Sugioto, mengatakan wabah PMK meningkat tajam dalam sepekan terakhir.
"Sapi sakit karena PMK sampai hari ini ada sekitar 2.395 ekor, yang sembuh ada sekitar 535 ekor, dan yang mati ada 23 ekor. Kebanyakan yang mati usia sapi anakan atau pedet," ujar Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, Agus Susilo Sugioto, Rabu, 8 Juni 2022.
Agus menjelaskan sapi yang terjangkit PMK tersebar di 21 kecamatan di Kabupaten Jombang. Wilayah yang menjadi tempat penyebaran terbanyak berada di tiga kecamatan yang merupakan kawasan perbatasan dengan Kabupaten lain dan mempunyai pupulasi sapi yang cukup banyak.
"Tiga Kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Wonosalam, Ngusikan, dan Plandaan," jelasnya.
Baca juga: Total 32.949 Sapi di Jatim Terinfeksi PMK
Menurutnya, jumlah kasus PMK pada sapi ternak ini terus meningkat. Bahkan jumlah penyebaran bisa tembus 200-an ekor sapi dalam setiap hari.
"Ada sekitar 200 ekor yang kena PMK setiap hari, kalau bulan sebelumnya enggak sampai 100 ekor," akunya.
Pihaknya mengaku kewalahan dalam melakukan pengendalian dan sosialisasi karena jumlah petugas di lapangan hanya 30 orang yang harus menjangkau 306 desa di 21 Kecamatan.
"Satgas PMK ada 30 orang baik dokter hewan P4H dan P3K," jelasnya.
Agus berharap masyarakat bisa segera melapor secara dini jika ternak mereka muncul gejala sakit. Tak itu saja, Dinas Perdagangan juga berharap pada Dinas Pasar segera bisa berkordinasi untuk melakukan penutupan pasar hewan yang saat ini masih terus buka. (Amiruddin Zakky/Muhardi)
Jombang:
Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang sapi di Kabupaten Jombang, Jawa timur, kian banyak. Berdasarkan data Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, ada sekitar 2.395 sapi yang terjangkit PMK.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, Agus Susilo Sugioto, mengatakan wabah PMK meningkat tajam dalam sepekan terakhir.
"Sapi sakit karena PMK sampai hari ini ada sekitar 2.395 ekor, yang sembuh ada sekitar 535 ekor, dan yang mati ada 23 ekor. Kebanyakan yang mati usia sapi anakan atau pedet," ujar Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Jombang, Agus Susilo Sugioto, Rabu, 8 Juni 2022.
Agus menjelaskan sapi yang terjangkit PMK tersebar di 21 kecamatan di Kabupaten Jombang. Wilayah yang menjadi tempat penyebaran terbanyak berada di tiga kecamatan yang merupakan kawasan perbatasan dengan Kabupaten lain dan mempunyai pupulasi sapi yang cukup banyak.
"Tiga Kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Wonosalam, Ngusikan, dan Plandaan," jelasnya.
Baca juga:
Total 32.949 Sapi di Jatim Terinfeksi PMK
Menurutnya, jumlah kasus PMK pada sapi ternak ini terus meningkat. Bahkan jumlah penyebaran bisa tembus 200-an ekor sapi dalam setiap hari.
"Ada sekitar 200 ekor yang kena PMK setiap hari, kalau bulan sebelumnya enggak sampai 100 ekor," akunya.
Pihaknya mengaku kewalahan dalam melakukan pengendalian dan sosialisasi karena jumlah petugas di lapangan hanya 30 orang yang harus menjangkau 306 desa di 21 Kecamatan.
"Satgas PMK ada 30 orang baik dokter hewan P4H dan P3K," jelasnya.
Agus berharap masyarakat bisa segera melapor secara dini jika ternak mereka muncul gejala sakit. Tak itu saja, Dinas Perdagangan juga berharap pada Dinas Pasar segera bisa berkordinasi untuk melakukan penutupan pasar hewan yang saat ini masih terus buka. (Amiruddin Zakky/Muhardi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)
