Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mengklaim telah menuntaskan identifikasi penyebaran covid-19 dari klaster alumni Ijtima Ulama Gowa, Sulawesi Selatan.
Rembang, Blora, Demak, Salatiga, dan Kota Tegal menjadi lima daerah di Jateng yang tidak ada satu pun warganya mengikuti perkumpulan akbar internasional organisasi Jamaah Tablig yang rencananya digelar pada 19-22 Maret lalu di Gowa.
"Klaster Gowa di Jateng, sudah ada 30 kabupaten dan kota yang melaporkan. Ada lima kabupaten dan kota yang melaporkan tidak ada peserta ikut ke Gowa. Yakni, Rembang, Blora, Kota Tegal, Demak, Salatiga," kata Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo, di Semarang, Sabtu, 16 Mei 2020.
Baca: Satu Keluarga di Brebes Tertular Covid-19 dari Klaster Gowa
Ijtima ulama di Gowa sendiri pada akhirnya tidak jadi digelar. Sebab acara kumpul-kumpul itu akan digelar di tengah situasi pandemi covid-19. Meski begitu, saat itu gelombang massa sudah berdatangan di Gowa.
Menurut Yulianto, keseluruhan warga Jateng yang pernah menyeberang ke Gowa berjumlah 1.057 orang. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan 185 peserta alumni ijtimak ulama Gowa yang positif terinfeksi virus korona.
"Namun demikian, saya sampaikan bahwa semua eks jemaah Gowa semua sudah diidentifikasi. Lalu diadakan pemutusan mata rantai penularan, dilakukan penyelidikan epidemologi, dilakukan Kontak tracing," jelas Yulianto.
Yulianto mengatakan semua peserta ijtima Gowa sudah selesai menjalani karantina. Saat ini Dinas Kesehatan Jateng sedang melakukan upaya pemulihan kesehatan alumni Gowa yang terinfeksi covid-19. "Harapan kita jangan ada klater baru semacam ini. Untuk itu semua orang harus melakukan pencegahan," pungkas Yulianto.
Semarang: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mengklaim telah menuntaskan identifikasi penyebaran covid-19 dari klaster alumni Ijtima Ulama Gowa, Sulawesi Selatan.
Rembang, Blora, Demak, Salatiga, dan Kota Tegal menjadi lima daerah di Jateng yang tidak ada satu pun warganya mengikuti perkumpulan akbar internasional organisasi Jamaah Tablig yang rencananya digelar pada 19-22 Maret lalu di Gowa.
"Klaster Gowa di Jateng, sudah ada 30 kabupaten dan kota yang melaporkan. Ada lima kabupaten dan kota yang melaporkan tidak ada peserta ikut ke Gowa. Yakni, Rembang, Blora, Kota Tegal, Demak, Salatiga," kata Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo, di Semarang, Sabtu, 16 Mei 2020.
Baca:
Satu Keluarga di Brebes Tertular Covid-19 dari Klaster Gowa
Ijtima ulama di Gowa sendiri pada akhirnya tidak jadi digelar. Sebab acara kumpul-kumpul itu akan digelar di tengah situasi pandemi covid-19. Meski begitu, saat itu gelombang massa sudah berdatangan di Gowa.
Menurut Yulianto, keseluruhan warga Jateng yang pernah menyeberang ke Gowa berjumlah 1.057 orang. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan 185 peserta alumni ijtimak ulama Gowa yang positif terinfeksi virus korona.
"Namun demikian, saya sampaikan bahwa semua eks jemaah Gowa semua sudah diidentifikasi. Lalu diadakan pemutusan mata rantai penularan, dilakukan penyelidikan epidemologi, dilakukan Kontak tracing," jelas Yulianto.
Yulianto mengatakan semua peserta ijtima Gowa sudah selesai menjalani karantina. Saat ini Dinas Kesehatan Jateng sedang melakukan upaya pemulihan kesehatan alumni Gowa yang terinfeksi covid-19. "Harapan kita jangan ada klater baru semacam ini. Untuk itu semua orang harus melakukan pencegahan," pungkas Yulianto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DEN)