Siak: Pemerintah Kabupaten Siak, Riau, segera membuka Istana Siak untuk wisatawan memasuki era new normal. Istana Siak sebelumnya telah ditutup sekira dua bulan, lantaran terdampak korona (covid-19).
"Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Siak yang dilaksanakan pada 15-28 Mei 2020 berdasarkan hasil evaluasi Gugus Tugas Penanganan Covid-19 telah berjalan sesuai rencana," ujar Bupati Siak, Alfedri di Siak, Riau, Jumat, 29 Mei 2020.
Dia mengaku berakhirnya PSBB menjadi salah satu alasan membuka kembali Istana Siak. Dia memastikan tetap mengedepankan protokol kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran virus korona.
"Rancangan kebijakan new normal segera disusun bersama jajaran terkait," jelasnya.
Sementara itu, hingga kini jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Kabupaten Siak tercatat 4.425 orang. Sebanyak 674 ODP masih dipantau.
"Jumlah tersebut berkurang dari sebelum PSBB yaitu sebanyak 824 orang," sebutnya.
Baca: Kota Bekasi Izinkan Berjemaah di Rumah Ibadah
Dia mengungkap tak ada pasien dalam pengawasan (PDP) yang tengah dirawat hingga kini. Namun selama pelaksanaan PSBB, terdapat tiga orang dinyatakan positif covid-19.
Ketiganya adalah santri dari klaster pondok pesantren di Magetan, Jawa Timur. Kini hasil swab ketiga kali para santri dinyatakan negatif, dan sedang menunggu hasil pemeriksaan selanjutnya.
"Keluarga pasien dari Kecamatan Mempura saat ini sedang menunggu hasil, dan keluarga pasien asal Kecamatan Siak yang berjumlah tujuh orang hasil pemeriksaannya juga dinyatakan negatif," sebut Alfedri.
Alfedri menyampaikan berdasarkan hasil tes tidak terjadi penularan virus transmisi lokal dari para pasien positif covid-19 di Kabupaten Siak. Dia telah menyampaika usulan ke Gubernur Riau untuk mengakhiri pelaksanaan PSBB di Kabupaten Siak.
"Agar bisa segera diberlakukan kondisi new normal," tukasnya.
Siak: Pemerintah Kabupaten Siak, Riau, segera membuka Istana Siak untuk wisatawan memasuki era new normal. Istana Siak sebelumnya telah ditutup sekira dua bulan, lantaran terdampak korona (covid-19).
"Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Siak yang dilaksanakan pada 15-28 Mei 2020 berdasarkan hasil evaluasi Gugus Tugas Penanganan Covid-19 telah berjalan sesuai rencana," ujar Bupati Siak, Alfedri di Siak, Riau, Jumat, 29 Mei 2020.
Dia mengaku berakhirnya PSBB menjadi salah satu alasan membuka kembali Istana Siak. Dia memastikan tetap mengedepankan protokol kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran virus korona.
"Rancangan kebijakan new normal segera disusun bersama jajaran terkait," jelasnya.
Sementara itu, hingga kini jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Kabupaten Siak tercatat 4.425 orang. Sebanyak 674 ODP masih dipantau.
"Jumlah tersebut berkurang dari sebelum PSBB yaitu sebanyak 824 orang," sebutnya.
Baca: Kota Bekasi Izinkan Berjemaah di Rumah Ibadah
Dia mengungkap tak ada pasien dalam pengawasan (PDP) yang tengah dirawat hingga kini. Namun selama pelaksanaan PSBB, terdapat tiga orang dinyatakan positif covid-19.
Ketiganya adalah santri dari klaster pondok pesantren di Magetan, Jawa Timur. Kini hasil swab ketiga kali para santri dinyatakan negatif, dan sedang menunggu hasil pemeriksaan selanjutnya.
"Keluarga pasien dari Kecamatan Mempura saat ini sedang menunggu hasil, dan keluarga pasien asal Kecamatan Siak yang berjumlah tujuh orang hasil pemeriksaannya juga dinyatakan negatif," sebut Alfedri.
Alfedri menyampaikan berdasarkan hasil tes tidak terjadi penularan virus transmisi lokal dari para pasien positif covid-19 di Kabupaten Siak. Dia telah menyampaika usulan ke Gubernur Riau untuk mengakhiri pelaksanaan PSBB di Kabupaten Siak.
"Agar bisa segera diberlakukan kondisi new normal," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)