Bandung: Ratusan patung yang berada di Vihara Dharma Ramsi, Jalan Cibadak, Kota Bandung, mulai dibersihkan, Sabtu, 6 Februari 2021. Patung-patung tersebut disiapkan untuk menyambut hari raya Imlek pada 12 Februari 2021.
Sebanyak 28 altar yang terdiri dari beberapa patung dewa secara bergotong royong dibersihkan oleh umat Tionghoa. Satu persatu patung pun yang berdebu pun dibersihkan menggunakan air serta tuas.
Setiap altar yang berisi tiga hingga 10 patung dibersihkan oleh satu hingga tiga orang. Bahkan hal itu rutin dilakukan setiap tahunnya pada altar yang sama setiap tahunnya, sehingga pengelola Vihara tidak lagi harus membagi tugas umat yang ingin turut serta membersihkan patung.
"Setiap tahun menjelang Imlek ya begitu, semua patung dibersihkan. Nah karena sudah jadi kebiasaan setiap tahun, jadi dia setiap tahunnya tetap membersihkan patung-patung yang ada di satu altar. Jadi setiap altar sudah ada yang pegang," kata pengurus Vihara Dharma Ramsi, Asikin.
Baca: Tak Ada Penutupan Jalan di Jepara
Asikin menuturkan setiap umat yang membersihkan patung-patung dewa tersebut mempunyai kepuasan tersendiri. Bahkan lanjut Asikin membersihkan patung-patung dewa yang tetap pada satu altar setiap tahunnya membawa keberuntungan.
"Jadi dia punya satu rasa, wah hoki saya bagus ngebersihun yang ini. Itu kan jadi satu perasaan aja. Jadi saya sudah enggak pusing, karena udah ada yang pegang setiap altar," jelasnya.
Asikin pun menyebutkan, hanya satu tahun sekali patung-patung dewa tersebut dibersihkan. Pasalnya jika rutin misalnya sebulan sekali, khawatir warna patung tersebut akan memudar karena sering digosok atau terkena air.
"Jadi setiap jelang Imlek baru kita bersihkan, semua debu-debunya, di lap, bahkan pake tuas biar tidak kegores-gores," ungkapnya.
Sebelum dibersihkan terdapat ritual agar roh dewa-dewa tersebut pergi ke langit. Pasalanya, jika masih terdapat roh dewa-dewa, patung tersebut tidak boleh dipegang sembarangan sesuai dengan kepercayaan umat Tionghoa.
"Jadi enggak boleh dipegang sembarangan, itu ada istilahnya ritual dulu agar dewa-dewa pergi dulu ke langit, baru sudah itu bisa dibersihkan," bebernya.
Asikin mengatakan sekitar 500 patung terdapat di Vihara Dharma Ramsi tersebut. Namun pada setiap altar, terdapat satu dewa yang menjadi pemimpin.
"Setiap altar itu ada satu dewa, seperti Dewa Keberuntungan, Dewa Jodoh, Dewa Pertimbangan. Kalau misal yang disamping-sampingnya itu disebut pendamping dewa, karena ada juga yang datang kesini menyimpan patung disamping beberapa dewa setiap altarnya," ujar Asikin.
Bandung: Ratusan patung yang berada di Vihara Dharma Ramsi, Jalan Cibadak, Kota Bandung, mulai dibersihkan, Sabtu, 6 Februari 2021. Patung-patung tersebut disiapkan untuk menyambut
hari raya Imlek pada 12 Februari 2021.
Sebanyak 28 altar yang terdiri dari beberapa patung dewa secara bergotong royong dibersihkan oleh umat Tionghoa. Satu persatu patung pun yang berdebu pun dibersihkan menggunakan air serta tuas.
Setiap altar yang berisi tiga hingga 10 patung dibersihkan oleh satu hingga tiga orang. Bahkan hal itu rutin dilakukan setiap tahunnya pada altar yang sama setiap tahunnya, sehingga pengelola Vihara tidak lagi harus membagi tugas umat yang ingin turut serta membersihkan patung.
"Setiap tahun menjelang Imlek ya begitu, semua patung dibersihkan. Nah karena sudah jadi kebiasaan setiap tahun, jadi dia setiap tahunnya tetap membersihkan patung-patung yang ada di satu altar. Jadi setiap altar sudah ada yang pegang," kata pengurus Vihara Dharma Ramsi, Asikin.
Baca:
Tak Ada Penutupan Jalan di Jepara
Asikin menuturkan setiap umat yang membersihkan patung-patung dewa tersebut mempunyai kepuasan tersendiri. Bahkan lanjut Asikin membersihkan patung-patung dewa yang tetap pada satu altar setiap tahunnya membawa keberuntungan.
"Jadi dia punya satu rasa, wah hoki saya bagus ngebersihun yang ini. Itu kan jadi satu perasaan aja. Jadi saya sudah enggak pusing, karena udah ada yang pegang setiap altar," jelasnya.
Asikin pun menyebutkan, hanya satu tahun sekali patung-patung dewa tersebut dibersihkan. Pasalnya jika rutin misalnya sebulan sekali, khawatir warna patung tersebut akan memudar karena sering digosok atau terkena air.
"Jadi setiap jelang Imlek baru kita bersihkan, semua debu-debunya, di lap, bahkan pake tuas biar tidak kegores-gores," ungkapnya.
Sebelum dibersihkan terdapat ritual agar roh dewa-dewa tersebut pergi ke langit. Pasalanya, jika masih terdapat roh dewa-dewa, patung tersebut tidak boleh dipegang sembarangan sesuai dengan kepercayaan umat Tionghoa.
"Jadi enggak boleh dipegang sembarangan, itu ada istilahnya ritual dulu agar dewa-dewa pergi dulu ke langit, baru sudah itu bisa dibersihkan," bebernya.
Asikin mengatakan sekitar 500 patung terdapat di Vihara Dharma Ramsi tersebut. Namun pada setiap altar, terdapat satu dewa yang menjadi pemimpin.
"Setiap altar itu ada satu dewa, seperti Dewa Keberuntungan, Dewa Jodoh, Dewa Pertimbangan. Kalau misal yang disamping-sampingnya itu disebut pendamping dewa, karena ada juga yang datang kesini menyimpan patung disamping beberapa dewa setiap altarnya," ujar Asikin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)