Eks Napiter, Munir Kartono meminta maaf atas tindakannya mendanai peristiwa bon bunuh diri di Mapolresta Solo, tahun 2016 lalu. Medcom.id/ Triawati
Eks Napiter, Munir Kartono meminta maaf atas tindakannya mendanai peristiwa bon bunuh diri di Mapolresta Solo, tahun 2016 lalu. Medcom.id/ Triawati

Penyandang Dana Teror Bom Bunuh Diri di Mapolresta Solo Minta Maaf

Triawati Prihatsari • 04 November 2021 16:46
Solo: Penyandang dana teror bom bunuh diri Mapolresta Solo 2016 lalu, Munir Kartono meminta maaf pada warga Solo, Kamis, 4 November 2021. Seraya berlinang air mata, Munir juga meminta maaf kepada anggota polisi korban teror bom tersebut, Ipda Bambang Adi Cahyanto. 
 
"Sembilan tahun lalu saya pertama kali menginjakkan kaki di Kota Solo. Dan pada akhirnya menjadi sebuah tragedi yaitu peristiwa bom bunuh diri yang dilakukan saudara Rohman pada Juli 2016. Dan selama menjalani masa hukuman, saya sudah menyadari bahwa apa yang saya lakukan dan keterlibatan saya pada saat itu adalah sebuah kesalahan," ujar mantan narapidana kasus terorisme yang ditangkap di Gunung Putri, Bogor 2016 lalu tersebut.
 
Seperti diketahui, peristiwa teror bom di Mapolresta Solo terjadi tanggal 5 Juli 2016 lalu sekitar pukul 07.35 WIB. Seorang pengendara nekat menerobos Mapolresta Solo saat apel pagi. 

Pengendara, Nur Rohman langsung meledakkan bom yang dibawanya. Pelaku tewas di tempat dan peristiwa tersebut berdampak pada satu korban polisi luka-luka, Brigadir (kini Ipda) Bambang Adi Cahyanto. 
 
Baca: Densus 88 Bekukan Rekening Sumber Pendanaan Teroris JI
 
"Banyak pihak membantu saya untuk datang kemari memenuhi apa yang telah saya janjikan pada diri saya sendiri. Saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat Kota Solo, juga pada Pemkot Solo dan pihak kepolisian. Dan yang paling utama pada Bapak Bambang yang pada saat itu menjadi korban dari apa yang saya lakukan. Saya mohon semua pihak sudi memaafkan saya," imbuhnya. 
 
Sementara itu, mewakili warga Solo, Ipda Bambang menyambut permintaan maaf Munir. Dia mengakui ikhlas menerima permintaan maaf tersebut dan bersama menciptakan Kota Solo kondusif ke depannya nanti.
 
"Saya ikhlas memaafkan panjenengan (anda). Saya beserta keluarga ridho dan setelah ini mari kita ciptakan Solo yang damai, bukan hanya di Solo tapi ke seluruh dunia," tuturnya. 
 
Di sisi lain, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka berharap kejadian tahun 2016 tersebut menjadi teror bom terakhir di Solo. 
 
"Mudah-mudahan peristiwa bom di Mapolresta 2016 menjadi peristiwa teror bom terakhir di Solo," ungkapnya. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan