Aceh: Satuan Polisi Air Udara (Polairud) Polres Aceh Barat tengah menyelidiki terkait tewasnya dua orang anak buah kapal (ABK), pengangkut material batu bara di perairan Meulaboh pada Senin, 15 November lalu. Dua ABK itu diduga tewas kehabisa oksigen.
“Kami sudah memeriksa sejumlah saksi guna dimintai keterangan terkait kasus ini,” kata Kasatpol Airud Polres Aceh Barat Iptu Tony Natalianto Samosir Rabu malam, 17 November 2021.
Ada pun dua pekerja yang dinyatakan meninggal dunia tersebut masing-masing Darwis Sapan, 46, dan Darwin, 22, warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Tony menjelaskan berdasarkan hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan petugas, penyebab meninggalnya dua orang anak buah kapal tongkang batu bara tersebut bukan karena terhirup gas beracun.
Baca: Polisi Periksa Sejumlah Saksi Kebakaran Belasan Kapal
“Karena saat kita periksa di lokasi kejadian di atas kapal, tidak kita temukan adanya benda gas atau sejenisnya,” katanya.
Namun, kata dia, polisi menduga meninggalnya dua ABK tersebut karena diduga mengalami sesak napas karena kehabisan oksigen, saat kedua korban berada di dalam lambung kapal tongkang pengangkut material batu bara.
“Sejauh ini kami masih fokus di penyelidikan, masih memeriksa sejumlah saksi, khususnya saksi mata yang berada di lokasi kejadian dan melihat langsung kejadian tersebut,” tuturnya.
Aceh: Satuan Polisi Air Udara (Polairud) Polres Aceh Barat tengah menyelidiki terkait tewasnya dua orang anak buah kapal (ABK), pengangkut material batu bara di perairan Meulaboh pada Senin, 15 November lalu. Dua ABK itu diduga tewas kehabisa oksigen.
“Kami sudah memeriksa sejumlah saksi guna dimintai keterangan terkait kasus ini,” kata Kasatpol Airud Polres Aceh Barat Iptu Tony Natalianto Samosir Rabu malam, 17 November 2021.
Ada pun dua pekerja yang dinyatakan meninggal dunia tersebut masing-masing Darwis Sapan, 46, dan Darwin, 22, warga Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Tony menjelaskan berdasarkan hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan petugas, penyebab meninggalnya dua orang anak buah kapal tongkang batu bara tersebut bukan karena terhirup gas beracun.
Baca: Polisi Periksa Sejumlah Saksi Kebakaran Belasan Kapal
“Karena saat kita periksa di lokasi kejadian di atas kapal, tidak kita temukan adanya benda gas atau sejenisnya,” katanya.
Namun, kata dia, polisi menduga meninggalnya dua ABK tersebut karena diduga mengalami sesak napas karena kehabisan oksigen, saat kedua korban berada di dalam lambung kapal tongkang pengangkut material batu bara.
“Sejauh ini kami masih fokus di penyelidikan, masih memeriksa sejumlah saksi, khususnya saksi mata yang berada di lokasi kejadian dan melihat langsung kejadian tersebut,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)