Bantul: Sebanyak lima orang di Kampung Mayongan Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terkonfirmasi positif covid-19. Mereka sempat menghadiri pemakaman jenazah covid-19 tanpa protokol kesehatan (prokes) pada 24 Mei 2021.
Kepala Puskesmas Srandakan Budi Setyowati mengatakan tes PCR secara bertahap dilakukan terhadap puluhan orang yang hadir dalam pemakaman itu. Delapan orang telah jalani tes usap dan hasilnya telah diketahui.
"Lima orang positif (covid-19) dan tiganya negatif. Tes PCR di sini (Desa Trimurti) dibagi empat gelombang. Sebanyak 13 orang hari ini adalah gelombang terakhir," ungkap Budi, Jumat, 4 Juni 2021.
Ketua RT 114, Fajar Zainuddin, mengatakan hasil tracing menunjukkan ada 28 warga yang hadir dalam pemakaman jenazah covid-19 tersebut. Menurut dia, warga tak tahu kalau tetangganya yang meninggal itu telah terpapar covid-19.
"Sebelum ada pemberitaan, masyarakat ini tidak tahu. Mereka tahunya lima hari setelahnya (proses pemakaman)," kata Fajar.
Baca: Ikuti DKI, Pemkot Solo Fasilitasi Vaksin Covid-19 bagi Pendamping Lansia
Ia mengatakan, warga yang meninggal pada 23 Mei itu telah dinyatakan suspek covid-19 oleh pihak RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Namun, pihak keluarga ngotot membawa pulang dengan ambulans pribadi karena tak ada hasil yang menyatakan kerabat mereka positif covid-19.
"Keluarga tidak terbuka dengan (penyebab) kematian itu ke warga. Pemakaman dilakukan tanpa memakai peti namun (jenazah) tetap terbungkus plastik," terang dia.
Bantul: Sebanyak lima orang di Kampung Mayongan Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terkonfirmasi positif
covid-19. Mereka sempat menghadiri pemakaman jenazah covid-19 tanpa protokol kesehatan (
prokes) pada 24 Mei 2021.
Kepala Puskesmas Srandakan Budi Setyowati mengatakan tes PCR secara bertahap dilakukan terhadap puluhan orang yang hadir dalam pemakaman itu. Delapan orang telah jalani tes usap dan hasilnya telah diketahui.
"Lima orang positif (covid-19) dan tiganya negatif. Tes PCR di sini (Desa Trimurti) dibagi empat gelombang. Sebanyak 13 orang hari ini adalah gelombang terakhir," ungkap Budi, Jumat, 4 Juni 2021.
Ketua RT 114, Fajar Zainuddin, mengatakan hasil
tracing menunjukkan ada 28 warga yang hadir dalam pemakaman jenazah covid-19 tersebut. Menurut dia, warga tak tahu kalau tetangganya yang meninggal itu telah terpapar covid-19.
"Sebelum ada pemberitaan, masyarakat ini tidak tahu. Mereka tahunya lima hari setelahnya (proses pemakaman)," kata Fajar.
Baca:
Ikuti DKI, Pemkot Solo Fasilitasi Vaksin Covid-19 bagi Pendamping Lansia
Ia mengatakan, warga yang meninggal pada 23 Mei itu telah dinyatakan suspek covid-19 oleh pihak RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Namun, pihak keluarga ngotot membawa pulang dengan ambulans pribadi karena tak ada hasil yang menyatakan kerabat mereka positif covid-19.
"Keluarga tidak terbuka dengan (penyebab) kematian itu ke warga. Pemakaman dilakukan tanpa memakai peti namun (jenazah) tetap terbungkus plastik," terang dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)