Petugas dari Dinas Perhubungan Kota Bandung membuka penyekatan jalan ketika ambulans hendak melintas di persimpangan Jalan Merdeka - Jalan Aceh, Kota Bandung, Sabtu, 17 Juli 2021. Medcom.id/Roni K
Petugas dari Dinas Perhubungan Kota Bandung membuka penyekatan jalan ketika ambulans hendak melintas di persimpangan Jalan Merdeka - Jalan Aceh, Kota Bandung, Sabtu, 17 Juli 2021. Medcom.id/Roni K

Kisah Petugas Penyekatan di Bandung, Dibentak Warga Jadi Santapan Setiap Hari

Roni Kurniawan • 17 Juli 2021 11:31
Bandung: Penyekatan jalan yang diperluas pada masa perberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Bandung, Jawa Barat, membuat petugas harus bekerja keras untuk memastikan penyekatan jalan berjalan dengan baik.
 
Tak sedikit petugas penyekatan jalan mengalami intimidasi dari warga yang memaksa menerobos atau berdebat supaya bisa lewat. Bahkan, caci maki hingga kata-kata kasar menjadi santapan setiap hari para petugas penyekatan jalan.
 
Kepala Bidang Pengendalian dan Ketertiban Transportasi Dinas Perhubungan Kota Bandung, Asep Kuswara, mengungkapkan hampir setiap hari mendapat cacian dan berdebat dengan pengendara di beberapa titik penyekatan jalan. Kejadian itu semakin meningkat saat PPKM Darurat diberlakukan pada 3 Juli hingga kini.

"Ribut sama sopir angkot (angkutan kota), sampai dia ngomongnya kasar terus mobilnya di gas gerung-gerung kan jadi bising gitu," kata Asep saat dihubungi Medcom.id, Sabtu, 17 Juli 2021.
 
Asep mengaku, ia kerap mendapat laporan dari anggotanya yang bertugas. Namun, ia menegaskan kepada anggotanya untuk tidak arogansi dan tetap melayani masyarakat dengan cara humanis.
 
"Saya bilang sama yang lainnya, jangan sampai terpancing emosi, beri pengertian edukasi terkait peraturan. Jalankan tugas ini dengan humanis," sahutnya.
 
Akan tetapi Asep pun tak menampik hampir tersulut emosi dengan perlakuan para pengendara yang bersikukuh untuk menorobos penyekatan. Terlebih, ia harus tetap menjalankan aturan agar penyebaran covid-19 bisa diminimalisasi.
 
"Ya kan namanya juga manusia, kita juga kan manusia. Sesabar-sabarnya kita kan pasti ada juga yang kepancing," ucapnya. 
 
Namun, karena di setiap titik penyekatan dijaga tiga sampai empat orang, mereka pun saling mengingatkan. "Karena kan ini juga untuk kita semua, saya juga sama tidak ingin ini terjadi, tapi ini supaya covid-19 ini segera berakhir," bebernya.
 
Baca: Cegah Mudik Iduladha, Polda Jatim Siapkan 350 Titik Penyekatan
 
Asep berharap warga, khususnya yang masih beraktivitasmenggunakan kendaraan, untuk mengerti situasi saat ini. Ia tidak akan mempersulit pengendara yang mempunya kebutuhan mendesak jika ingin melintas di titik penyekatan jalan.
 
"Kalau misalnya ada kebutuhan mendadak atau mendesak, seperti mau ke rumah sakit, atau buru-buru pulang karena anggota keluarganya sakit, atau mau ke apotek. Itu tinggal koordinasi, bicara sama petugas di lapangan," ia mencontohkan. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan