Malang: Wali Kota Malang, Sutiaji, dan rombongan gowesnya jadi gunjingan warganet. Kebanyakan mereka mengecam dan kesal dengan ulah pejabat utama di Kota Malang itu.
Rombongan gowes itu memaksa masuk ke objek wisata Pantai Kondang Merak di Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Padahal, wilayah aglomerasi Malang Raya itu masih berada di Level 3 PPKM.
Kabag Humas Pemkot Malang, Donny Sandito, mengklarifikasi bahwa tidak ada penolakan yang terjadi. Namun ada mis komunikasi karena rombongan tidak bisa menghubungi kepolisian akibat terganggunya sinyal.
“Sebenarnya tidak (ditolak), mungkin sinyal di sana tidak bisa (jelek). Bapak Kapolsek juga masih di kota tidak bisa dihubungi,” kata Donny Sandito, Senin, 20 September 2021.
Menurutnya, rombongan sengaja mampir ke kawasan pantai untuk istirahat sejenak. Apalagi rombongan pesepeda itu telah menempuh perjalanan jauh dan menghindari beristirahat di bahu jalan.
Baca juga: Warga di Wilayah Operasi Jaringan Teroris Ali Kalora Tetap Beraktivitas
“Kita dari awal izin, tidak tahu kalau ditutup. Sempat masuk sebentar dan istirahat, daripada istirahat di pinggir jalan,” bebernya.
Dony menegaskan, sempat beristirahat selama setengah jam atau 30 menit. Rute yang dilalui memang mengarah ke Jalur Lintas Selatan (JLS), bukan untuk berwisata.
“Tidak (ke pantai), kesana saja maksudnya arah ke JLS. Cuma gowes dari Kota ke Bantur saja. Biar sehat. tidak ada tujuan rekreasi,” kilah Donny.
Atas kejadian ini, Kapolres Malang AKBP Bagoes Wibisono melalui Kasatreskrim Polres Malang AKP Donny Baralangi mengaku segera melakukan penyelidikan.
“Kami masih rapat malam ini. Kita akan selidiki,” singkatnya.
Malang:
Wali Kota Malang, Sutiaji, dan rombongan gowesnya jadi gunjingan warganet. Kebanyakan mereka mengecam dan kesal dengan ulah pejabat utama di Kota Malang itu.
Rombongan gowes itu memaksa masuk ke objek wisata Pantai Kondang Merak di Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Padahal, wilayah aglomerasi Malang Raya itu masih berada di Level 3 PPKM.
Kabag Humas Pemkot Malang, Donny Sandito, mengklarifikasi bahwa tidak ada penolakan yang terjadi. Namun ada
mis komunikasi karena rombongan tidak bisa menghubungi kepolisian akibat terganggunya sinyal.
“Sebenarnya tidak (ditolak), mungkin sinyal di sana tidak bisa (jelek). Bapak Kapolsek juga masih di kota tidak bisa dihubungi,” kata Donny Sandito, Senin, 20 September 2021.
Menurutnya, rombongan sengaja mampir ke kawasan pantai untuk istirahat sejenak. Apalagi rombongan pesepeda itu telah menempuh perjalanan jauh dan menghindari beristirahat di bahu jalan.
Baca juga:
Warga di Wilayah Operasi Jaringan Teroris Ali Kalora Tetap Beraktivitas
“Kita dari awal izin, tidak tahu kalau ditutup. Sempat masuk sebentar dan istirahat, daripada istirahat di pinggir jalan,” bebernya.
Dony menegaskan, sempat beristirahat selama setengah jam atau 30 menit. Rute yang dilalui memang mengarah ke Jalur Lintas Selatan (JLS), bukan untuk berwisata.
“Tidak (ke pantai), kesana saja maksudnya arah ke JLS. Cuma gowes dari Kota ke Bantur saja. Biar sehat. tidak ada tujuan rekreasi,” kilah Donny.
Atas kejadian ini, Kapolres Malang AKBP Bagoes Wibisono melalui Kasatreskrim Polres Malang AKP Donny Baralangi mengaku segera melakukan penyelidikan.
“Kami masih rapat malam ini. Kita akan selidiki,” singkatnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)